Fenomena Love Scam, Mengapa Korban Jarang Lapor dan Memilih Menutupinya?

Linda Fitria - Minggu, 7 Maret 2021
Ilustrasi aplikasi media sosial
Ilustrasi aplikasi media sosial Entrepeneur

Parapuan.co - Belakangan, fenomena love scam mulai aktif dibicarakan.

Meski sudah lama terjadi, nyatanya masih banyak orang kurang paham apa sebenarnya love scam itu.

Melansir Kompas.com, love scam adalah tindakan penipuan dengan dalih perasaan cinta.

Baca Juga: Jangan Langsung Dibuang, Ini 3 Cara Akali Salah Beli Foundation yang Terlalu Terang

Pelaku memanipulasi perasaan korban hingga membuatnya terbuai dan akhirnya melakukan kejahatan lain.

Melansir The Straits Times, pelaku love scam biasanya membangun hubungan di internet sebagai teman, kemudian berkembang menjadi kekasih, padahal belum pernah bertemu langsung.

Biasanya, love scam dilakukan di media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan lain-lain.

Baca Juga: Kesal Ada Jerawat Saat Hamil? Tak Perlu Khawatir, Atasi dengan Langkah Tepat Ini

Bentuk kejahatan yang mereka lakukan pun beragam.

Ada yang melakukan kejahatan finansial dengan meminta korban mengirimkan sejumlah uang, ada juga yang sampai ranah kekerasan seksual.

Hal ini tentu wajib menjadi perhatian khusus, terutama bagi para perempuan.

Menurut Dosen Fakultas Hukum UGM Yogyakarta, sekaligus Ketua Pusat Kajian Law, Gender, and Society UGM, Sri Wiyanti, meski marak terjadi namun banyak korban enggan untuk melaporkan kasus love scam.

Baca Juga: Tetap Jadi Pribadi yang Baik, Hindari 5 Hal Ini Agar Kesehatan Emosional dan Fisik Terkendali!

" Love scam ini bukan fenomena baru dan banyak terjadi, tetapi yang lapor jarang," terang Sri Wiyanti Edyyono seperti dikutip dari laman ugm.ac.id, Sabtu (6/3/2021).

Menurutnya, ada beberapa alasan mengapa para korban memilih diam, di antaranya:

1. Korban merasa malu

2. Takut menjadi bahan bercandaan

3. Takut justru disalahkan atas kejahatan yang menimpanya

Baca Juga: Il Sogno, Rekoleksi Mimpi Isyana Sarasvati dalam Kemasan Gothic Metal

"Takut dijadikan guyonan yang menyudutkan mereka. Lalu, bukan dianggap persoalan serius saat dilaporkan ke aparat penegak hukum kecuali mendapat sorotan publik," papar Wiyanti.

Adapun bebera perempuan dianggap berisiko tinggi menjadi korban love scam.

Yakni janda dan juga perempuan yang menjalani hidupnya sendiri.

Nah Kawan Puan, untuk itu selalu berhati-hati ya saat berkenalan dengan orang di media sosial.

(*)

Sumber: Kompas.com,The Strait Times
Penulis:
Editor: Linda Fitria