Meghan Markle dan Pangeran Harry Diwawancara Oprah Winfrey: Takut Ulangi Sejarah

Firdhayanti - Rabu, 3 Maret 2021
Prince Harry dan Meghan Markle dalam wawancaranya bersama Oprah Winfrey
Prince Harry dan Meghan Markle dalam wawancaranya bersama Oprah Winfrey https://www.youtube.com/channel/UClzCn8DxRSCuMFv_WfzkcrQ

Parapuan.co - Pangeran Harry dan Meghan Markle membuka diri mereka dan menghadiri wawancara bersama Oprah Winfrey.

Wawancara tersebut akan disiarkan pada haru Minggu, 7 Maret 2021 nanti dalam Oprah with Meghan and Harry: A CBS Primetime Special di CBS. 

Dalam cuplikan wawancara mereka pada kanal YouTube CBS, Oprah tampak menyinggung perihal keluarnya Pangeran Harry dan Meghan Markle dari Kerajaan Inggris.

Baca Juga: Sosok Rina Gunawan di Mata Para Sahabat: Paling Rajin Ngingetin Ibadah

Betapa tidak, dalam video tak sampai semenit itu, Oprah bilang keduanya mengungkapkan pernyataan yang mengejutkan.

Tak hanya menyebutkan soal titik puncak, Oprah terlihat terlihat bertanya pada Meghan,"Apakah kau diam atau dibungkam?"

Dalam video itu pun, Pangeran Harry mengungkapkan dirinya takut sejarah kembali terulang seperti yang dialami mendiang ibunya, Princess Diana. 

"Aku sangat takut kalau sejarah akan kembali terulang" ujarnya. 

Pangeran Harry pun mengungkapkan, "Bagiku, aku sangat lega dan senang bisa duduk disini bersama istri disisiku.

Aku tak bisa membayangkan bagaimana perasaannya melewati semuanya sendirian saat dulu karena ini sangat sulit bagi kami. Namun setidaknya kami memiliki satu sama lain."

Berdasarkan, cuplikan video wawancara tersebut terlihat Oprah mewawancara Meghan sendiri terlebih dahulu.

Oprah menanyakan tentang kehidupannya sebagai keluarga kerajaan, sebagai ibu, pekerjaan filantropisnya, dan bagaimana kehidupan Meghan menghadapi tekanan publik. 

Setelah itu Pangeran Harry bergabung lalu pembicaraan mengenai kepindahan mereka ke Amerika dan harapan keluarga mereka kedepannya.

Wawancara tersebut dilakukan setahun setelah kepindahan psangan ini ke Amerika dan keluar dari Kerajaan Inggris. 

Baca Juga: Momen Kekompakan Almarhumah Rina Gunawan dan Sang Putri, Karnisya

Ingin Anaknya Hidup Normal

Melansir People, Meghan dan Harry pindah ke Montecito, Santa Barbara, saat anak pertamanya, Archie Mountbatten Windsor, atau yang akrab disapa Archie berumur satu tahun. 

Pada Juli 2020, Harry dan Meghan menempati rumah yang ada di  tepi pantai yang indah, yang terletak sekitar 100 mil di utara Los Angeles.

"Mereka hidup dengan tenang dan tak ada yang mengganggu mereka" ujar salah satu sumber terpercaya People. 

Mereka juga menempati rumah itu untuk melihat perkembangan Archie. Meghan dan Harry ingin anaknya hidup normal.

"Kami di sini untuk langkah pertamanya (Archie). Lari pertamanya, jatuh pertamanya, dan segala hal pertamanya", ujar Harry. 

Dari Cosmopolitan, Meghan curhat ke sahabatnya tentang pentingnya Archie untuk bersosialisasi dengan anak-anak sepantarannya.

Mantan aktris ini berkata bahwa Archie membutuhkan itu untuk perkembangan otak dan kemampuan sosialnya. 

Tak hanya itu, Meghan bilang seharusnya ia dan Archie idealnya dapat mengikuti kelas ibu dan anak agar dapat memberi kesempatan Archie untuk bermain dengan anak seusianya. 

Di samping itu, Meghan dan Harry juga mengumumkan nama anak mereka, Archie, tanpa embel-embel kerajaan. 

Koenig, Ahli ilmu kerajaan Eropa dan Inggris menganalisa kejadian tersebut dan menyebutkan kemungkinan besar Pangeran Harry memang sengaja tidak memberikan gelar kepada putranya.

Baca Juga: Cukup Lewat Aplikasi, Perpanjang dan Bikin SIM Baru Kini Bisa Online

Ketatnya Pola Asuh Anak Anggota Kerajaan 

Melihat hal-hal yang dilakukan Meghan dan Harry terhadap Archie, ternyata hal tersebut berbeda dengan tradisi kerajaan. 

Dilansir dari Kompas.com, terdapat tradisi ketat mengenai pola asuh anak para anggota kerajaan lho, Kawan Puan. 

Banyak aturan-aturan tertentu mengenai pola asuh anak kerajaan yang tidak dapat ditinggalkan dan terus diterapkan hingga kini. 

Misalnya, skecil anak-anak kerajaan harus didandani dengan pakaian yang sudah ditentukan serta diajarkan untuk berperilaku selayaknya orang dewasa.  

Anak-anak kerajaan juga tidak bisa memakai sembarang pakaian.

Untuk anak laki-laki, mereka harus mengenakan celana pendek dan tidak boleh mengenakan celana panjang hingga umur mereka 8 tahun. 

Para orang tua kerajaan mereka tidak boleh terlalu memanjakan anak-anaknya.

Sebagai contoh, Pangeran Charles hanya dapat melihat orangtuanya pada waktu yang ditentukan. Orang tuanya juga sering meninggalkannya ke luar negeri. 

Anggota keluarga kerajaan pun harus memastikan bahwa anak-anaknya tidak boleh dimanja.

"Pangeran William dan Duchess Catherine keduanya memiliki pola asuh yang baik, dan mereka akan melakukan hal yang sama dengan anak mereka." ujar komentator kerajaan Dickie Arbiter. (*) 

Sumber: Kompas.com,Deadline,Cosmopolitan,People.com
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda