Ibu Hamil Kekurangan VS Kelebihan Gizi: Mana yang Lebih Bahaya?

Poetri Hanzani - Minggu, 21 Februari 2021
Ibu hamil harus hati-hati karena kekurangan ataupun kelebihan gizi sama bahayanya.
Ibu hamil harus hati-hati karena kekurangan ataupun kelebihan gizi sama bahayanya. Freepik.com

Parapuan.co – Bicara soal ibu hamil pasti identik dengan asupan gizi sang Ibu. Ibu hamil memang perlu mendapatkan asupan gizi yang tepat dan lengkap.

Soalnya, kebutuhan gizi saat hamil pasti berbeda ketika kita belum hamil. Maka akan sangat penting bagi ibu hamil untuk menjaga setiap asupan makanan yang masuk ke dalam tubuhnya.

Sebab, tak hanya untuk kesehatan kita saja tapi juga untuk kebaikan si calon buah hati. Pastinya kita ingin janin dalam kandungan selalu sehat bukan?

Baca Juga: Ketahui Cara Menggunakan Menstrual Cup, Dijamin Bikin Bergerak Bebas!

Namun berbicara terkait asupan gizi, bukan hanya kekurangan gizi saja yang bisa berbahaya, melainkan kelebihan gizi juga.

Sebab, kekurangan gizi atau kelebihan gizi sama buruknya karena masing-masing memiliki dampak negatif kesehatan tersendiri.

Lalu apa dampak negatif bila ibu hamil mengalami kekurangan gizi atau kelebihan gizi? Mana yang lebih berbahaya buat ibu hamil?

Melansir dari Nakita.id, berikut ini deretan dampak negatif bila ibu hamil kekurangan gizi. Kawan Puan wajib simak ya!

1. Ibu hamil lemas tidak berenergi

Ibu hamil yang kekurangan gizi, tubuhnya akan mudah lemas. Ini akan membuat kita jadi tidak berenergi. Padahal, walaupun sedang hamil kita juga tetap harus bugar dan bersemangat.

Jika tubuh terasa lemas, kegiatan sehari-hari pun akan menjadi terhambat. Tentu saja ini dapat membuat aktivitas ibu hamil jadi terganggu.

Badan kita ibarat mesin mobil yang bisa berjalan kalau ada bahan bakarnya. Bahan bakar tubuh kita adalah asupan gizi yang terdapat dalam makanan dan minuman.

Oleh karena itu selama masa kehamilan, ibu hamil wajib menjaga asupan makanan dan minuman secara tepat.

Baca Juga: Murah dan Mudah, Ini 5 Panganan Lokal Rendah Kalori untuk Diet

2. Dampak pada janin

Dampak negatif lainnya jika ibu hamil kurang gizi bisa berdampak pada janin dalam kandungan. Hal ini tentu berbahaya, sebab pertumbuhan otak janin bisa terganggu.

Ini karena energi yang didapat dari lemak, karbohidrat, dan protein merupakan zat yang berperan dalam proses pembentukan otak.

3. Kurang energi dan protein

Kurang energi dan protein juga menjadi salah satu dampak negatif yang terjadi saat ibu hamil mengalami kekurangan gizi.

Kekurangan energi dan protein pada ibu hamil akan berdampak pada berat badan bayi yang dilahirkan. Waspadai juga gangguan kesehatan pada ukuran otak yang kecil dan jumlah sel otak yang kurang.

Pada ibu hamil dengan berat badan yang tak kunjung naik atau minim peningkatannya dari ketentuan penambahan berat badan, biasanya dokter akan menyarankan mengkonsumsi makanan dengan kandungan lemak, karbohidrat, dan protein tinggi.

Ibu hamil bisa mendapatkan asupan gizi tersebut dari daging, ikan, es krim, alpukat, kue, dan lainnya.

Memang wajar kalau kenaikan berat badan umumnya sulit terjadi pada beberapa bulan pertama kehamilan. Sebab pada masa ini ibu sering mengalami mual-muntah dan kehilangan nafsu makan.

Dimana kedua kondisi ini memang umum terjadi di trimester pertama kehamilan. Akan tetapi, bisa juga berat badan tidak meningkat walaupun ibu hamil sudah banyak makan.

Nah, kalau begini, perhatikan komposisi makanan yang dikonsumsi, apakah bergizi atau tidak?

Selain hal tersebut, penyebab berat badan tak juga naik saat hamil juga bisa dikarenakan adanya masalah tertentu dalam tubuh. Misalnya masalah dalam sistem pencernaan kita atau bahkan gigi.

Jika kita mengalami masalah gigi ketika hamil, tentu saja akan membuat kita jadi lebih sulit mengkonsumsi dan mengunyah makanan. Makanan pun tidak tercerna dengan baik.

Baca Juga: Duh, Sakit! Ini 5 Tips Sangat Mudah untuk Redakan Nyeri Haid

Sebaliknya, bila ibu hamil kelebihan gizi, dampak buruk yang ditimbulkan juga akan terlihat seperti ini:

1. Sulit bersalin

Ibu hamil bisa saja kelebihan berat badan dan menjadi salah satu faktor utama penyulit saat menjalani proses persalinan.

Tak hanya sulit dalam persalinan, tetapi ibu juga akan mengalami kesulitan setelah melahirkan terutama ketika ibu ingin menurunkan berat badan.

Sehingga proses penurunan berat badan bisa saja jadi tidak maksimal.

Untuk itu, guna menjaga janin dalam kandungan tetap sehat dan lancar dalam persalinan, hindari kelebihan gizi selama masa kehamilan.

2. Muncul penyakit

Dampak yang bisa terjadi jika ibu hamil kelebihan gizi yaitu mudah terkena penyakit. Ketika hamil, ibu memang mudah untuk terkena penyakit. Meski tidak dialami semua ibu hamil.

Namun, tak ada salahnya untuk waspada. Nah, jika makan terlalu banyak selama hamil bisa jadi berkontribusi pada munculnya kencing manis dan preeklampsia.

Bila ibu hamil menderita kencing manis dan preeklampsia, hal ini bisa berdampak pada kesehatan ibu dan janin di dalam kandungan.

3. Pertumbuhan janin terhambat

Akan tetapi, ibu hamil yang overweight tak melulu mengalami preeklampsia atau diabetes. Meski begitu, bertambahnya berat badan berlebihan akan membuat pertumbuhan janin terhambat.

Bila terjadi pembengkakan, suplai nutrisi ke janin menjadi berkurang karena terjadi penyempitan pembuluh darah. Jika tak segera ditangani, kondisi ini mungkin menimbulkan kematian janin dalam rahim.

Baca Juga: Ketahui Perbedaan Psikolog dan Psikiater, Serupa Tapi Tak Sama!

Bila ibu hamil mengalami kenaikan berat badan, tidak dianjurkan untuk menjalani  program penurunan berat badan secara drastis. Sebab, dikhawatirkan program drastis itu akan mempengaruhi kehamilannya.

Yang paling aman adalah menjaga agar kenaikan berlebih tidak terus terjadi. Siasati agar awet kenyang dengan makan banyak serat.

Kita bisa mendapatkan asupan serat dari sayuran atau buah-buahan yang memang banyak mengandung serat. Hindari juga terlalu banyak konsumsi makanan yang manis dan batasi pula makanan yang mengandung lemak tinggi selama kehamilan.

Namun, jika Kawan Puan ada yang mengalami masalah kekurangan gizi atau kelebihan gizi, maka lebih baik untuk segera berkonsultasi pada dokter, ya! (*)

Selain Kehamilan Usia Muda, Ini Tantangan Mencapai Kesetaraan Kesehatan di Wilayah Papua