Peruri Bestari Festival 2025 Segera Hadir, Angkat Kepedulian Sosial dan Lingkungan

By Poetri Hanzani, Rabu, 10 September 2025

Road to PERURI Bestari Festival 2025: Kembali ke Akar.

Parapuan.co - Kawan Puan, setiap orang membutuhkan tempat untuk menenangkan diri dan mengisi ulang energi di tengah kesibukan hidup modern.

Di tengah krisis lingkungan yang kian nyata, ketimpangan sosial yang terus melebar, serta tekanan hidup perkotaan yang semakin menyesakkan, ruang aman untuk berhenti sejenak kerap menjadi kebutuhan mendesak.

Keresahan itulah yang direspon Bestari Festival bersama PERURI lewat Road to PERURI Bestari Festival 2025: Kembali ke Akar, sebuah pengantar menuju festival utama yang akan digelar pada 20 September 2025 di Taman Kota PERURI, Blok M, Jakarta Selatan.

Tahun ini, festival ini mengusung tema besar “Kembali ke Akar” dengan tiga pilar utama, yaitu Jaga, Serap, dan Tumbuh.

Filosofi ini bukan sekadar jargon, tetapi ajakan reflektif untuk menjaga nilai diri, menyerap kebijaksanaan, serta tumbuh dengan arah yang lebih berakar dan berkelanjutan.

“Bestari Festival hadir sebagai ruang aman untuk berhenti sejenak, belajar, dan kembali terhubung di tengah hiruk-pikuk dunia. Kami ingin menghadirkan isu-isu besar seperti keberlanjutan dan makna hidup dengan cara yang ringan, menyenangkan, dan mudah dipahami. Harapannya, percakapan yang lahir dari festival ini dapat bergema jauh melampaui acara itu sendiri,” ujar Firza Daud, Co-founder Bestari Festival.

Tiga pilar tersebut akan diwujudkan dalam tiga zona pengalaman sekaligus tiga sesi talkshow yang mengajak publik melakukan refleksi, berdialog, sekaligus belajar bersama: 

- Jaga: “Contain to Sustain” — sebuah sesi yang mengajak untuk kembali ke akar nilai manusia: mengenal kembali nilai diri, memulihkan luka, hingga akhirnya bisa memberikan dampak kebaikan dalam kehidupan 

- Serap: “Living is Meaning-Making” — sesi lanjutan yang mengundang setiap orang untuk menyelami hidup sebagai proses menyerap pembelajaran, di mana hidup dipandang bukan sekadar menemukan makna, tapi juga menciptakan makna.

Baca Juga: Ini Keunggulan Solar Screen di Rumah untuk Efisiensi Energi yang Ramah Lingkungan