Parapuan.co - Sistem pendidikan di Indonesia makin berkembang, dan saat ini ada banyak pilihan buat orang tua dalam memilih sekolah buat anak-anaknya. Salah satunya adalah sekolah internasional. Sekolah ini dikenal punya kurikulum yang berbeda dari sekolah nasional dan menawarkan metode pengajaran yang lebih modern.
Namun, banyak orang yang punya stigma bahwa sekolah internasional itu hanya untuk orang kaya. Padahal, saat ini ada banyak pilihan sekolah internasional dengan biaya yang kompetitif tanpa mengorbankan kualitas.
Salah satunya seperti SIS Group of Schools, lembaga pendidikan internasional yang dikenal konsisten menghadirkan standar global dengan menawarkan tiga kurikulum terbaik. Dimulai dari Singapore Curriculum untuk jenjang Preschool dan Primary, Cambridge IGCSE untuk Secondary, serta pilihan IB Diploma Programme atau A-level di tingkat High School. Kombinasi ini membuat SIS menjadi salah satu penyedia pendidikan paling lengkap di Indonesia.
Dalam inovasi terbarunya, SIS menjalin kolaborasi erat dengan Cambridge International Education (Cambridge). Kerja sama ini bukan sekadar simbolis, melainkan bertujuan menghadirkan pendidikan internasional berkualitas tinggi dengan biaya yang lebih terjangkau. Hal ini menjadi jawaban atas keresahan banyak orang tua yang mendambakan kualitas global tanpa harus mengeluarkan biaya selangit.
Inisiatif ini bermula dari percakapan sederhana antara Pendiri dan Ketua SIS, Jaspal Sidhu, dengan Rod Smith, Group Managing Director Cambridge, saat kunjungannya ke Indonesia. Dari obrolan tersebut lahir gagasan besar tentang bagaimana membawa standar kelas dunia ke lebih banyak siswa dengan cara yang inklusif dan efisien.
Untuk memastikan kualitas dan efektivitas model pendidikan SIS, Cambridge mengirimkan tim seniornya melakukan peninjauan langsung. Kunjungan tersebut dipimpin oleh Ben Schmidt, Director of International Network, yang meninjau dua sekolah SIS dengan karakteristik berbeda. Seperti SIS South Jakarta yang berada di ibu kota dan SIS Palembang yang melayani komunitas regional di Sumatra.
Peninjauan Cambridge ini tidak hanya melihat dokumen kurikulum atau catatan akademik semata. Mereka berbincang langsung dengan pimpinan sekolah, guru, orang tua, hingga para murid. Cara ini memberi pandangan menyeluruh tentang bagaimana sistem di SIS bekerja, baik dari sisi operasional maupun dampaknya terhadap komunitas sekolah.
Benarkah Sekolah Internasional Mematok Biaya Mahal?
Salah satu aspek utama yang diperhatikan adalah model pembiayaan. Cambridge ingin mengetahui bagaimana SIS mampu menjaga biaya tetap kompetitif tanpa menurunkan mutu. Selain itu, perhatian juga diberikan pada program pengembangan guru yang menjadi fondasi kuat kualitas pembelajaran.
Baca Juga: Komdigi Buka Pelatihan Aplikasi Perkantoran bagi Guru dan Tenaga Kependidikan