5 Cara agar Perempuan Terhindar dari Perilaku Impulsive Buying

By Saras Bening Sumunar, Sabtu, 16 Agustus 2025

Mencegah perilaku impulsive buying.

 

Parapuan.co - Pernahkah Kawan Puan mendengar istilah impulsive buyingBuat kamu yang masih asing, impulsive buying merupakan keinginan dalam diri seseorang untuk berbelanja suatu produk dalam jumlah banyak tanpa pertimbangan.

Perilaku ini juga dapat terjadi secara tiba-tiba saat seseorang merasa harus membeli produk yang telah menjadi incarannya sesegera mungkin. Impulsive buying bisa berefek negatif bagi pelakunya.

Keputusan membeli barang yang tidak didasari oleh logika atau proses berpikir panjang, melainkan emosi semata, menjadi sangat buruk. Tak jarang, produk yang dibeli bukan kebutuhan atau prioritas. 

Akibatnya, tindakan ini hanya akan menimbulkan pemborosan yang tidak baik untuk kondisi finansial. Salah satu contoh impulsive buying adalah ketika kamu membeli aksesoris besar-besaran di toko secara spontan padahal seharusnya hanya membeli pakaian.Hal itu menunjukkan bahwa kamu tidak memiliki skala prioritas dan tidak dapat mengontrol keinginan untuk membeli barang tak perlu. Ada berbagai faktor yang bisa menjadi penyebab impulsive buyingtermasuk faktor kepribadian.

Umumnya, seseorang yang cenderung melakukan impulsive buying sangat memperhatikan status sosial dan gengsi. Dengan kata lain, salah satu pemicunya adalah FOMO (Fear of Missing Out).

Saat seseorang FOMO, mereka akan merasa takut ketinggalan tren apabila tidak memiliki barang yang sedang naik daun di pasaran. Hal ini yang kemudian mendorongnya untuk membeli barang-barang baru secara spontan tanpa berpikir dua kali.

Tanda Impulsive Buying

- Membeli barang tanpa direncanakan.

Baca Juga: Beli Barang untuk Mengatasi Kesedihan? Bisa Jadi Kamu Impulsive Buying