Ini Dampak Psikologis yang Dialami Perempuan Saat Terlilit Pinjol

By Saras Bening Sumunar, Rabu, 30 April 2025

Dampak psikoligis perempuan terlilit pinjol.

Parapuan.co -  Tak sedikit perempuan yang ternyata terjerat dalam lingkaran pinjaman online atau pinjol. Apalagi, pinjol menawarkan pengajuan yang cepat, syarat yang mudah, dan pencairan dana yang instan.  Hal ini tentu menjadi angin segar bagi sebagian orang, terutama perempuan yang memiliki berbagai peran dalam keluarga, baik sebagai ibu rumah tangga, pekerja, atau bahkan sebagai tulang punggung keluarga. 

Namun, di balik kemudahan tersebut, tersembunyi ancaman serius yang sering kali tidak terlihat di permukaan. Yaitu dampak psikologis yang sangat mendalam ketika seseorang, khususnya perempuan, terjerat dalam utang pinjol.

Misalnya saja seperti kisah Ambar (26), seorang perempuan asal Sukoharjo, Jawa Tengah terjebak lingkaran pinjaman online. Awal mulanya ia terjerat pinjol karena tuntutan pertemanan dan keinginan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ambar memulai pinjol sejak tahun 2021 yakni bertepatan dengan pandemi Covid-19 di mana seluruh sektor perekonomian sedang lesu.

Mulanya, Ambar memulai pinjaman dengan nominal Rp500.000 di sebuah platform pinjol. Namun, ia justru tidak mambu membayar angsuran beserta dengan bunganya. Alhasil, Ambar terpaksa meminjam platform lain untuk menutupi tunggakan.

Perilaku 'gali lubang tutup lubang' ini justru semakin membuat Ambar terlilit dalam lingkaran pinjaman online. "Selama akhir 2021 hingga 2022, saya menunggak sekitar Rp15 juta," ujar Ambar dikutip dari laman Kompas.com.

Selain pinjol, Ambar juga sempat mencoba peruntungan arisan online tetapi malah merugi jutaan rupiah. "Tahun 2023, semua utang saya sudah diselesaikan oleh bapak," tegasnya.

Namun, pengalaman pahit tersebut tidak membuat Ambar jera. Ia kembali meminjam dari pinjol dengan menggunakan akun pacarnya.

"Total ada sekitar 15 platform yang saya gunakan untuk mendapatkan uang secara instan," ungkapnya. Hingga Februari 2024, Ambar meminta bantuan LBH Soloraya untuk menyelesaikan masalah pinjolnya.

Meskipun masalah pinjol telah mereda, Ambar masih harus berjuang dengan masalah kesehatan mentalnya. Pada Juli 2023. Ambar didiagnosa skizofrenia akibat tekanan mental yang dialaminya. "Hampir setiap hari saya menerima telepon sebanyak 50 kali dari orang-orang yang menagih hutang," ceritanya.

Baca Juga: Viral di TikTok Bank BCA Buka Pinjol Tanpa Agunan, Begini Faktanya