Lawan Fast Fashion dengan Bangga Berkain Pakai Produk Eco-Fashion

By Anna Maria Anggita, Kamis, 12 Oktober 2023

Parade di Atas Halte Bundaran HI dengan Sign #BanggaBuatanIndonesia, Minggu pagi (8/10/2023)

Parapuan.co - Ada banyak cara untuk melawan industri fast fashion yang punya dampak buruk bagi lingkungan, misalnya dengan menumbuhkan semangat bangga berkain pada generasi muda. 

Hal inilah yang dilakukan oleh Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) dan Hutan Itu Indonesia berkolaborasi menyerukan kampanye #BanggaBuatanIndonesia dengan memperkenalkan wastra nusantara berbasis alam, produksi dari kabupaten anggota LTKL.

Melalui kampanye tersebut, LTKL dan Hutan Itu Indonesia melakukan parade berkain (8/10/2023) dan menyerukan dukungan produk lokal lestari serta mengajak masyarakat, khususnya kaum muda, berkain dengan material alam.

Bukannya tanpa alasan gerakan ini digaungkan, pasalny industri fast fashion bertanggung jawab terhadap sekitar 10 persen dari total emisi karbon di dunia, bahkan diperkirakan akan mengalami peningkatan sampai 50 persen di tahun 2030. 

Tak hanya emisi, menurut laporan International Union for Conservation of Nature (IUCN) tahun 2017, diperkirakan 35 persen mikroplastik di lautan berasal dari proses pencucian serat sintetis termasuk poliester yang berbahaya bagi kesehatan.

Oleh sebab itu, sebagai langkah mencegah dampak perubahan lingkungan yang makin parah, gerakan untuk menerapkan gaya hidup eco-fashion pun semakin digencarkan.

Apa itu eco-fashion?

Eco-fashion adalah produk dari merek atau lini mode yang yang berusaha meminimalkan dampak terhadap lingkungan, kesehatan konsumen, dan kondisi kerja para pembuat pakaian. 

Eco-fashion bisa diwujudkan di antaranya dengan menggunakan kapas organik, kain yang tahan lama serta dapat didaur ulang, memakai pewarna nabati, upah yang adil bagi produsen dan pemasok.

Baca Juga: Viral di TikTok, 5 Cara Melawan Industri Fast Fashion yang Berdampak Buruk