Kilala Tilaar Bocorkan Tren Produk Makeup dan Skincare 2023-2024

By Fathia Yasmine, Rabu, 10 Mei 2023

Martha Tilaar Group menggelar Future Beauty Talks: “The Evolving Mega Trend of Beauty Industry” di CGV FX Sudirman, Jakarta Pusat.

Parapuan.co – Martha Tilaar Group melalui anak perusahaan PT Cedefindo menggelar Future Beauty Talks: “The Evolving Mega Trend of Beauty Industry” di CGV FX Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (9/5/2023). 

Kegiatan ini dihadiri oleh CEO Martha Tilaar Group, Kilala Tilaar, Founder Martha Tilaar Group, Martha Tilaar, serta co-founder Venas, Affi Assegaf.

Hadir juga Regional Marketing Personal Care and Home Care Southeast Asia PT Clariant Indonesia, Riana, wakil dari Martha Tilaar Innovation Centre, Fransiska Devi Junardy, serta para tamu undangan yang merupakan klien PT Cedefindo dan Venas.

Pada kesempatan tersebut, Kilala Tilaar menyampaikan bahwa acara ini penting dilakukan agar para klien yang merupakan penggagas brand kecantikan lokal bisa memiliki gambaran tentang produk apa saja yang sedang dan akan digandrungi oleh masyarakat.

Sebagai informasi, PT Cedefindo merupakan perusahaan yang memproduksi dan mengemas produk makeup, decorative, personal care, parfum, aerosol, dan produk herbal atas permintaan klien atau maklon.

Baca Juga: Atasi Kulit Kusam dan Kering dengan Sariayu Bright Skin Putih Langsat dan Sariayu Hydra Glow

“Tren kecantikan kini berubah dengan cepat. Sebagai contoh, dulu pencerah dengan kandungan bengkuang (trennya) bisa bertahan 5-6 tahun. Sekarang, kandungan makeup atau skincare menjadi viral dan bertahan sebagai tren paling lama 6 bulan,” ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Kilala memaparkan sejumlah insight seputar minat konsumen, palet warna dan tekstur kosmetik, hingga klaim brand yang banyak digandrungi masyarakat. Berikut penjelasan Kilala.

  1. Segmentasi konsumen

Berdasarkan riset yang dikumpulkan oleh Kilala, Gen Z atau mereka yang lahir pada 1995 – 2010 menjadi salah satu target pasar terbesar untuk produk kesehatan dan kecantikan.

Sebagai generasi yang tumbuh berdampingan dengan perkembangan teknologi, paparan informasi dari berbagai sumber membuat Gen Z memiliki karakter yang lebih kritis, sehingga memengaruhi kebiasaan mereka dalam berbelanja.