Masih Diminati, Benarkah Krim Dokter Bikin Ketergantungan? Ini Kata Ahli

By Ardela Nabila, Sabtu, 2 Juli 2022

Krim racikan dokter.

Parapuan.co - Sudah bukan hal yang baru lagi produk perawatan kulit khusus yang diracik oleh dokter disebut-sebut bisa menyebabkan ketergantungan.

Meski banyak perempuan yang berminat untuk mendapatkan personalized skincare, namun tak sedikit pula yang takut karena mitos tersebut.

Head of Pharmacy ZAP, dr. Nina Tarita Elsajuva, S.Si, MM., Apt. mengaku sudah tak asing lagi dengan persepsi masyarakat mengenai krim racikan dokter.

Untuk meluruskan miskonsepsi mengenai perawatan krim racikan dokter, ia menjelaskan bahwa jenis perawatan ini sebenarnya tidak menyebabkan ketergantungan.

Hanya saja, ketika penggunaannya dihentikan, kulit akan kembali ke pola awal sebelum perawatan dilakukan.

“Bila krim racikan dokter dihentikan penggunaannya, maka kulit akan kembali ke “pola asli’’ kulit tersebut. Entah itu pada awalnya berminyak, jerawat, atau kusam,” terang dr. Nina dalam siaran pers ZAP yang diterima PARAPUAN.

Menurutnya, untuk mempertahankan kondisi kulit yang sudah baik usai menggunakan krim racikan dokter, kamu memang harus tetap konsisten melakukan perawatan.

“Dengan demikian, tidak benar jika ada istilah ketergantungan. Layaknya proses pemeliharaan, kita harus tetap teratur menggunakan produk perawatan jika ingin mempertahankan kondisi kulit yang sudah baik,” sambungnya.

Meskipun kerap ditemui krim racikan dokter dapat mengakibatkan kulit mengelupas untuk sementara waktu, namun terdapat mitos jika pengelupasan akan mengakibatkan lapisan kulit menjadi tipis.

Baca Juga: Skincare atau Krim Dokter, Mana yang Lebih Baik? Ini Kata Dokter Kulit