Parapuan.co - Reza Rahadian, aktor papan atas yang selama ini dikenal lewat aktingnya di berbagai film populer, akhirnya menapaki babak baru dalam kariernya.
Untuk pertama kalinya, ia duduk di kursi sutradara melalui karya berjudul Pangku. Proyek ini bukan sekadar tantangan profesional, tetapi juga menjadi perjalanan emosional yang sarat makna bagi Reza.
Dalam wawancara eksklusif PARAPUAN, Reza mengaku banyak momen yang ia sebut sebagai "dream scene" selama proses penggarapan film. Salah satunya adalah bagaimana ia ingin menggambarkan kesulitan hidup tanpa harus meromantisasi penderitaan.
Reza menekankan bahwa hidup harus tetap dirayakan dengan segala suka dukanya. Ia mencontohkan sebuah adegan sederhana pada seorang ibu tidur bersama anaknya. Momen itu, katanya, bukan tentang kesedihan, melainkan tentang kekuatan yang lahir dari keseharian.
Pengalaman pribadi Reza ketika berkunjung ke Amerika juga ikut memberi warna dalam proses kreatifnya. Ia melihat orang-orang yang hidup dalam keterbatasan, namun justru mampu memberikan inspirasi kepada orang lain.
"Mereka yang terlihat berat hidupnya, justru memberi support kepada kita," ujarnya.
Ungkapan sederhana "jalanin aja" yang ia dengar dari masyarakat di sana begitu membekas. Menurut Reza, kalimat itu terdengar ringan, tetapi mengandung kekuatan luar biasa. Ia merasa semangat tersebut layak diangkat ke layar lebar agar lebih banyak orang bisa merasakannya.
Kepuasan Reza Rahadian Menjadi Sutradara
Ketika ditanya apakah ia puas setelah proses syuting selesai, Reza menjawab dengan rendah hati. Ia merasa perjalanan kreatifnya sebagai sutradara masih panjang. Film Pangku mungkin sudah rampung dan siap ditonton publik, tetapi kepuasan sejati baginya adalah terus bergerak dan bertumbuh.
Baca Juga: Film Pangku Gambarkan Perjuangan Perempuan, Reza Rahadian Jadi Sutradara
"Saya enggak pernah merasa benar-benar puas," ungkap Reza. Baginya, setiap karya hanyalah bagian dari proses panjang yang akan membawanya pada pencarian makna berikutnya. Meski demikian, ia tetap bersyukur karena film debutnya berhasil rampung dan siap dibagikan kepada penonton.
Debut sebagai sutradara memberi ruang baru bagi Reza untuk berkembang. Selama ini ia dikenal sebagai aktor yang mampu membawakan berbagai karakter dengan mendalam. Kini, melalui kursi sutradara, ia belajar menyampaikan cerita dari sudut pandang berbeda dengan lebih jujur, personal, dan penuh tanggung jawab.
Menurut Reza, standar yang ia pegang sederhana saja, yaitu mampu menyampaikan cerita sejujur-jujurnya. Ia tidak terlalu memburu penghargaan atau validasi, meski mengakui bahwa keterlibatan di festival internasional bisa menjadi tantangan yang memperkaya dirinya. Bagi Reza, terpenting adalah menghadirkan karya yang tulus.
Proses persiapan Pangku sendiri terbilang cukup panjang. Ia bersama tim melakukan riset sejak Februari hingga Juni tahun lalu. Riset ini melibatkan interaksi langsung dengan masyarakat, terutama mereka yang bekerja di wilayah kopi pangku. Dari sanalah, cerita film ini mulai menemukan bentuknya.
Reza menjelaskan bahwa ia ingin menggali kehidupan nyata masyarakat yang menjadi latar filmnya. Ia banyak berbincang dengan para orang tua, khususnya ibu-ibu, untuk memahami bagaimana mereka membesarkan anak di tengah kondisi yang tidak selalu mudah.
Mengejutkan bagi Reza adalah sikap para narasumber yang ditemuinya. Meskipun hidup dalam keterbatasan, mereka tidak pernah menekankan betapa beratnya beban yang mereka tanggung. Justru, ada ketegaran dan keikhlasan yang membuat Reza semakin terinspirasi untuk menyelesaikan film ini.
"Awalnya saya pikir kehidupan mereka pasti penuh keluhan. Ternyata tidak," katanya.
Hal itu mengajarkan bahwa rasa syukur dan penerimaan bisa menjadi kekuatan besar untuk menjalani hidup. Nilai tersebut pula yang ingin ia tangkap dalam Pangku.
Melalui film debutnya ini, Reza tidak hanya menawarkan cerita, tetapi juga refleksi kehidupan. Ia berharap penonton bisa melihat bahwa setiap orang memiliki cara sendiri untuk bertahan, dan dalam setiap kesulitan selalu ada ruang untuk merayakan kehidupan.
Baca Juga: 10 Nama Bayi Perempuan yang Terinspirasi dari Film dan Series Populer
Bagi Reza, Pangku bukan sekadar film pertama yang ia sutradarai. Lebih dari itu, ini adalah titik balik yang menandai babak baru dalam kariernya di dunia perfilman. Dari seorang aktor, ia kini mencoba menyalurkan visinya sebagai seorang pendongeng visual.
Walau Reza menyadari jalan sebagai sutradara tidak mudah, Reza bertekad terus berkarya. Ia ingin menjadikan pengalaman ini sebagai bekal untuk menggarap cerita-cerita lain yang juga jujur dan relevan dengan kehidupan banyak orang.
Film Pangku kini tinggal menunggu waktu untuk dipertemukan dengan penontonnya. Bagi Reza Rahadian, momen tersebut adalah saat di mana karya lahir sepenuhnya dan memiliki hidupnya sendiri di mata publik.
Dan ketika ditanya apa yang paling ia bawa pulang dari perjalanan ini, Reza menjawab singkat namun mendalam.
"Hidup memang berat, tetapi jangan pernah berhenti merayakannya," pungkasnya.
(*)
Putri Renata