Studi Ini Mencatat 1 dari 4 Gen Z Andalkan Kartu Kredit di Saat Darurat

Arintha Widya - Selasa, 9 September 2025
Gen Z cenderung mengandalkan kartu kredit untuk situasi keuangan darurat.
Gen Z cenderung mengandalkan kartu kredit untuk situasi keuangan darurat. Perawit Boonchu

Taylor juga menyoroti masalah literasi keuangan. "Gen Z menghadapi celah literasi finansial yang biasanya dipelajari dari stabilitas pekerjaan generasi sebelumnya," jelasnya.

Meski begitu, Gen Z punya perspektif baru soal makna kekayaan. "Mereka memprioritaskan fleksibilitas jadwal, otonomi, dan mendefinisikan ulang kekayaan. Bagi mereka, kekayaan bukan sekadar uang di bank—tapi juga waktu, kebebasan, pengalaman, dan hidup sesuai rancangan sendiri," ujar Taylor.

Plus Minus Kartu Kredit bagi Gen Z

Tidak semua penggunaan kartu kredit berdampak negatif. Bagi Gen Z, penggunaan kartu kredit bisa membantu membangun skor kredit yang baik, memanfaatkan cashback, hingga keuntungan perjalanan. Namun, bunga tinggi dan beban utang bisa menghambat mereka dalam membeli rumah atau berinvestasi di aset jangka panjang.

Taylor mengingatkan, "Kartu kredit bisa jadi masalah besar jika tidak dibayar dengan rencana yang jelas. Rasio utang terhadap pendapatan yang tinggi akan memperlambat perjalanan membangun kekayaan."

Dari Pengetahuan ke Aksi Nyata

Menariknya, Gen Z bukan tidak tahu soal keuangan. Era media sosial, podcast, dan kursus online membuat mereka lebih terpapar informasi. Namun, Taylor menilai mereka sering kali kurang percaya diri untuk bertindak.

"Saya percaya Gen Z merasa lebih banyak tahu soal keuangan, tapi tidak cukup berdaya untuk mengambil langkah nyata. Informasi tidak berguna jika tidak diteliti lebih lanjut sesuai situasi pribadi," katanya.

Untuk itu, peran orang tua maupun mentor penting dalam membantu mereka menerapkan pengetahuan keuangan secara praktis. Membuat rencana anggaran bulanan, belajar menabung, berinvestasi, dan melunasi utang secara bertahap bisa menjadi strategi awal.

Baca Juga: Nonton Konser BLACKPINK hingga Traveling Mewah Makin Berkelas dengan Kartu Kredit Ini

Taylor menekankan, "Kita perlu mendorong generasi muda untuk menabung, berinvestasi, dan melunasi utang secara bersamaan. Beri porsi kecil pada masing-masing, meski jumlahnya sedikit."

Generasi Z mungkin punya cara pandang berbeda soal uang dibanding generasi sebelumnya. Mereka lebih menekankan kualitas hidup daripada sekadar menumpuk kekayaan.

Namun, tanpa perencanaan finansial yang matang, kebebasan yang mereka dambakan bisa terhambat oleh jeratan utang. Dengan bimbingan tepat, Gen Z dapat menemukan keseimbangan antara gaya hidup fleksibel dan keamanan finansial jangka panjang.

(*)

Sumber: Parents
Penulis:
Editor: Arintha Widya