Parapuan.co - Pernahkah kamu merasa kewalahan dengan berbagai masalah hidup, seperti tekanan pekerjaan, hubungan rumit, atau ekspektasi sosial yang tak ada habisnya?
Jika iya, kamu tidak sendirian, sebab banyak orang mengalami hal serupa. Salah satu cara untuk menghadapi kompleksitas hidup adalah dengan mengubah cara berpikir melalui apa yang disebut sebagai stoicism mindset.
Filosofi kuno ini mengajarkanmu bagaimana cara menghadapi dunia yang penuh ketidakpastian dengan hati lebih tenang, pikiran jernih, dan sikap bijaksana.
Apa Itu Stoicism Mindset?
Merujuk dari laman Gramedia, stoicism mindset adalah pola pikir yang berakar dari filsafat stoikisme. Ajaran ini lahir di Yunani Kuno dan berkembang di Romawi.
Inti dari mindset ini adalah kemampuan untuk mengendalikan emosi dan fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan. Sebisa mungkin, kita menerima dengan lapang dada apa yang berada di luar kendali kita.
Dengan begitu, seseorang bisa menjalani hidup dengan ketenangan dan kebijaksanaan, tanpa mudah terbawa oleh rasa cemas atau kemarahan.
Mindset Stoik mengajarkan seseorang untuk memandang setiap tantangan atau kesulitan sebagai kesempatan untuk tumbuh dan belajar.
Alih-alih merasa tertekan oleh masalah, orang yang memiliki pola pikir ini mencoba melihatnya secara objektif dan mencari solusi realistis. Pendekatan ini membuat mereka lebih tahan banting dan mampu menghadapi hidup dengan lebih positif.
Baca Juga: Apa Itu Ozempic Face? Diet Ekstrem yang Bikin Wajah Cepat Tua
Selain itu, stoicism mindset juga menekankan pentingnya pengendalian diri dan hidup sesuai dengan nilai-nilai moral yang kuat. Hal ini membantu kita untuk tetap konsisten dalam bertindak dan membuat keputusan yang bijaksana, tanpa terpengaruh oleh dorongan emosi sesaat.
Dengan kata lain, stoicism mengajak kita untuk hidup dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab atas pilihan diri sendiri.
Prinsip Utama Stoicism Mindset
Merujuk dari laman Real Simple, ada beberapa prinsip penting dalam stoicism mindset yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, yakni:
1. Kendalikan Apa yang Bisa Dikendalikan
Hidupmu akan terasa lebih ringan ketika menyadari perbedaan antara apa yang bisa dikendalikan dan tidak. Energi sebaiknya hanya digunakan untuk hal-hal yang bisa kamu ubah.
2. Kendalikan Emosi
Stoicism bukan tentang menolak perasaan, melainkan memahami perasaan tersebut dan tidak membiarkannya mengambil alih keputusanmu.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Penelantaran Pernikahan, Bentuk, dan Penyebabnya
3. Menerima Realitas Apa Adanya
Dengan menerima takdir dan mencintai setiap bagian dari hidup, baik suka maupun duka, kamu akan lebih damai menjalani hari-hari.
Manfaat Menerapkan Stoicism Mindset
Mengubah pola pikir menjadi lebih stoik bukan hanya membantu mengurangi stres, tetapi juga memberikan dampak nyata terhadap kualitas hidup. Beberapa manfaat yang bisa kamu rasakan antara lain:
-
Mengurangi kecemasan dan overthinking.
-
Memperkuat ketahanan mental dalam menghadapi masalah.
-
Membantu mengambil keputusan dengan lebih rasional.
-
Meningkatkan rasa syukur dan kebahagiaan.
-
Membangun hubungan yang lebih sehat dengan orang lain.
Ketika kamu mampu mengendalikan dirimu sendiri, dunia luar tidak lagi punya kekuatan sebesar sebelumnya untuk mengganggu ketenangan batinmu.
Baca Juga: Autralia Terapkan Kebijakan Right to Disconnect untuk Pekerja, Apa Itu?
(*)