Hidung Jadi Lebih Lebar Saat Hamil? Kenali Gejala Pregnancy Nose

Tim Parapuan - Selasa, 9 September 2025
Apakah hidung membesar saat hamil itu normal?
Apakah hidung membesar saat hamil itu normal? (Getty Images/shih wei)

Parapuan.co - Kehamilan sering kali membawa berbagai perubahan pada tubuh perempuan, mulai dari bentuk perut yang membesar, kulit yang lebih sensitif, hingga perubahan suasana hati. Namun, ada satu perubahan yang terjadi pada hidung ibu hamil, yakni pregnancy nose atau hidung hamil. Istilah ini mengacu pada kondisi ketika hidung tampak lebih besar atau membengkak selama masa kehamilan.

“Hidung hamil adalah kondisi di mana hidung ibu hamil membengkak dan atau berubah bentuk selama kehamilan. Meski bukan istilah medis resmi, fenomena ini nyata adanya,” ujar Christine Greves, MD, FACOG, dokter kandungan di Orlando Health Women’s Institute, seperti melansir dari The Bump.

Banyak ibu hamil yang mengaku kaget ketika melihat perubahan bentuk hidung mereka, terutama pada trimester akhir. Greg Marchand, MD, FACS, FICS, FACOG, seorang ahli bedah ginekologi minimal invasif juga menambahkan bahwa hidung hamil biasanya mulai tampak sekitar minggu ke-30 kehamilan.

“Ukuran hidung dapat bertambah sekitar 10 hingga 15 persen, dan meski terlihat jelas, kondisi ini bukan masalah medis serius,” katanya.

Pemicu Hidung Membesar saat Hamil

Perubahan tersebut umumnya dipicu oleh fluktuasi hormon, khususnya estrogen. Saat hamil, tubuh perempuan mengalami pelebaran pembuluh darah sebagai persiapan menghadapi persalinan. “Pembuluh darah melebar karena tubuh meningkatkan volume darah. Hal ini merupakan mekanisme alami untuk mengantisipasi kehilangan darah saat melahirkan,” jelas Marchand.

Akibat pelebaran pembuluh darah itu, aliran darah meningkat dan bisa menyebabkan pembengkakan pada beberapa bagian tubuh, termasuk hidung. “Karena hidung berada di tengah wajah dengan jaringan lemak yang terbatas, perubahan di area ini menjadi lebih mencolok dibanding bagian tubuh lain,” tambah Dr. Greves. 

Gejala Lain yang Dialami

Selain perubahan ukuran, ibu hamil juga bisa mengalami gejala lain yang berhubungan dengan hidung. Misalnya, hidung tersumbat, sering bersin, pilek, bahkan mimisan ringan. Melansir laman Cleaveland Clinic, kondisi ini dikenal dengan istilah pregnancy rhinitis. Kondisi tersebut mengakibatkan peradangan pada saluran hidung yang dipicu oleh perubahan hormon dan peningkatan aliran darah.

Baca Juga: Stres pada Ibu Hamil, Risiko dan Dampaknya untuk Kondisi Janin

 

Meski bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, para ahli menegaskan bahwa fenomena ini umumnya bersifat sementara. “Perubahan biasanya akan hilang sepenuhnya dalam enam minggu pasca persalinan. Namun, pemulihan tiap orang bisa berbeda-beda,” jelas Marchand.

Beberapa ibu hamil juga mengalami perubahan yang bersifat permanen, terutama pada ibu yang sudah beberapa kali melahirkan. “Hidung hamil dapat semakin terlihat pada kehamilan berikutnya, dan dalam kondisi tertentu, bentuknya bisa tidak sepenuhnya kembali seperti semula,” lanjut Marchand.

Walaupun tidak membahayakan, para ahli menyarankan ibu hamil tetap memantau kondisi tubuh, terutama jika pembengkakan pada wajah, tangan, atau kaki terjadi mendadak dan disertai gejala lain. Kondisi ini berbahaya dan memerlukan perhatian medis segera.

Lalu, apakah ada cara untuk mencegah terjadinya pregnancy nose?

Pertanyaan ini sering muncul di benak para calon ibu yang merasa khawatir dengan perubahan bentuk wajah mereka. Menurut Greves, kondisi ini memang tidak bisa dicegah sepenuhnya karena penyebab utamanya berasal dari perubahan alami tubuh selama kehamilan, termasuk lonjakan hormon dan peningkatan volume darah

“Sayangnya, tidak ada cara untuk mencegahnya karena penyebabnya merupakan bagian alami dari kehamilan,” ujar Greves. Meski demikian, ada langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk membantu meredakan gejala.

1. Hidrasi tubuh hingga posisi tidur yang benar

Beberapa tips yang disarankan antara lain menjaga hidrasi tubuh, membatasi konsumsi garam agar tidak terjadi retensi cairan berlebihan, serta menjaga posisi kepala tetap tegak saat tidur untuk mengurangi penumpukan cairan di wajah. Selain itu, penggunaan humidifier dan bilas hidung dengan larutan saline juga dapat membantu meredakan hidung tersumbat.

Baca Juga: Mood Swing Selama Kehamilan, Kenali Penyebab dan Cara Menghadapinya

2. Semprotan hidung

Bagi ibu hamil dengan gejala cukup berat, dokter mungkin merekomendasikan penggunaan semprotan hidung tertentu yang aman selama kehamilan. Misalnya, semprotan steroid ringan seperti "Flonase" atau "Rhinocort", tetapi penggunaannya tetap harus dalam pengawasan tenaga medis.

3. Gaya hidup sehat

Hal yang tidak kalah penting adalah menjaga gaya hidup sehat. Menghindari rokok, cukup istirahat, serta mengatur pola makan seimbang dapat membantu mengurangi risiko gejala lebih parah. 

Singkatnya, pregnancy nose adalah salah satu dari sekian banyak perubahan alami yang dialami tubuh perempuan saat hamil. Walaupun bisa mengejutkan dan mengganggu penampilan, kondisi ini bersifat normal dan biasanya akan mereda setelah persalinan.

Dengan memahami edukasi yang benar, Kawan Puan dapat memahami bahwa hidung hamil bukanlah hal berbahaya. Dengan pengetahuan ini, para calon ibu pun dapat merasa lebih tenang menghadapi perubahan tubuhnya.

(*)

Putri Renata

Sumber: Cleaveland Clinic,The Bump
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri