Meski bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, para ahli menegaskan bahwa fenomena ini umumnya bersifat sementara. “Perubahan biasanya akan hilang sepenuhnya dalam enam minggu pasca persalinan. Namun, pemulihan tiap orang bisa berbeda-beda,” jelas Marchand.
Beberapa ibu hamil juga mengalami perubahan yang bersifat permanen, terutama pada ibu yang sudah beberapa kali melahirkan. “Hidung hamil dapat semakin terlihat pada kehamilan berikutnya, dan dalam kondisi tertentu, bentuknya bisa tidak sepenuhnya kembali seperti semula,” lanjut Marchand.
Walaupun tidak membahayakan, para ahli menyarankan ibu hamil tetap memantau kondisi tubuh, terutama jika pembengkakan pada wajah, tangan, atau kaki terjadi mendadak dan disertai gejala lain. Kondisi ini berbahaya dan memerlukan perhatian medis segera.
Lalu, apakah ada cara untuk mencegah terjadinya pregnancy nose?
Pertanyaan ini sering muncul di benak para calon ibu yang merasa khawatir dengan perubahan bentuk wajah mereka. Menurut Greves, kondisi ini memang tidak bisa dicegah sepenuhnya karena penyebab utamanya berasal dari perubahan alami tubuh selama kehamilan, termasuk lonjakan hormon dan peningkatan volume darah
“Sayangnya, tidak ada cara untuk mencegahnya karena penyebabnya merupakan bagian alami dari kehamilan,” ujar Greves. Meski demikian, ada langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk membantu meredakan gejala.
1. Hidrasi tubuh hingga posisi tidur yang benar
Beberapa tips yang disarankan antara lain menjaga hidrasi tubuh, membatasi konsumsi garam agar tidak terjadi retensi cairan berlebihan, serta menjaga posisi kepala tetap tegak saat tidur untuk mengurangi penumpukan cairan di wajah. Selain itu, penggunaan humidifier dan bilas hidung dengan larutan saline juga dapat membantu meredakan hidung tersumbat.
Baca Juga: Mood Swing Selama Kehamilan, Kenali Penyebab dan Cara Menghadapinya
2. Semprotan hidung
Bagi ibu hamil dengan gejala cukup berat, dokter mungkin merekomendasikan penggunaan semprotan hidung tertentu yang aman selama kehamilan. Misalnya, semprotan steroid ringan seperti "Flonase" atau "Rhinocort", tetapi penggunaannya tetap harus dalam pengawasan tenaga medis.
3. Gaya hidup sehat
Hal yang tidak kalah penting adalah menjaga gaya hidup sehat. Menghindari rokok, cukup istirahat, serta mengatur pola makan seimbang dapat membantu mengurangi risiko gejala lebih parah.
Singkatnya, pregnancy nose adalah salah satu dari sekian banyak perubahan alami yang dialami tubuh perempuan saat hamil. Walaupun bisa mengejutkan dan mengganggu penampilan, kondisi ini bersifat normal dan biasanya akan mereda setelah persalinan.
Dengan memahami edukasi yang benar, Kawan Puan dapat memahami bahwa hidung hamil bukanlah hal berbahaya. Dengan pengetahuan ini, para calon ibu pun dapat merasa lebih tenang menghadapi perubahan tubuhnya.
(*)
Putri Renata