Parapuan.co - Di era modern ini, tekanan untuk memiliki penampilan yang sempurna semakin meningkat. Banyak orang rela melakukan apa saja, termasuk menjalani diet ekstrem, demi mendapatkan tubuh ideal dalam waktu singkat.
Namun, tahukah Kawan Puan bahwa diet ekstrem justru bisa memberikan dampak sebaliknya pada penampilan, terutama pada wajah? Alih-alih terlihat lebih muda dan segar, diet ekstrem justru bisa membuat wajah terlihat lebih tua dari usia sebenarnya.
Fenomena ini juga dikenal dengan istilah "Ozempic Face". Istilah ini digunakan untuk menggambarkan perubahan penampilan wajah yang terjadi pada sebagian orang setelah mengalami penurunan berat badan secara drastis dalam waktu singkat.
Melansir laman Cleaveland Clinic, Dr. Vinni Makin, seorang ahli endokrinologi, ozempic face muncul dengan ditandai berkurangnya volume wajah sehingga tampak lebih tirus, pipi yang terlihat cekung, munculnya kerutan baru, hingga kulit yang mengendur di area wajah dan leher. Perubahan ini sering membuat wajah jadi tampak lebih tua dari usia sebenarnya.
Sebenarnya, kondisi ini bukan efek langsung dari obat "ozempic", melainkan akibat dari proses penurunan berat badan yang terjadi terlalu cepat. Sebagai informasi, melansir dari Kompas.com, obat ozempic merupakan obat diabetes melitus yang mendapat persetujuan Food and Drugs Association (FDA) tahun 2017. Obat dengan zat aktif semaglutide ini dipakai untuk mengontrol kadar gula darah pasien diabetes, dikombinasikan dengan pengaturan makan dan olahraga.
Namun seiring berjalannya waktu, obat ozempic ini kemudian populer digunakan sebagai terapi penurunan berat badan. Obat ini juga memperlambat pergerakan makanan ke dalam lambung sehingga nafsu makan menurun. Pada akhirnya ini akan membuat berat badan ikut turun. Efeknya yang cepat membuat banyak orang mencapai 'berat badan ideal' sebagai solusi instan, meski di balik itu muncul sejumlah konsekuensi yang jarang disadari, salah satunya adalah perubahan signifikan pada penampilan wajah.
Perubahan wajah akibat penurunan berat badan drastis juga sering terlihat pada orang yang menjalani operasi bariatrik. Dr. Makin menjelaskan faktor ini dapat terjadi karena menerapkan perubahan gaya hidup yang signifikan.
"Namun, perubahan ini sering dikaitkan dengan obat penurun berat badan seperti semaglutide dan tirzepatiade, yang dapat membuat orang mencapai target berat badan dengan sangat cepat, yang belum pernah mereka capai selama bertahun-tahun," jelasnya.
Efek Ozempic pada Wajah
Baca Juga: 5 Tanda Kulit Wajah Lelah yang Sering Diabaikan Perempuan, Apa Saja?
1. Mengurangi lemak wajah
Masih dilansir melalui laman Cleaveland Clinic, perubahan ini terjadi karena hilangnya lemak subkutan. Lebih tepatnya lapisan lemak tipis di bawah kulit yang berfungsi menopang struktur wajah. Saat lemak tersebut hilang dengan cepat, wajah kehilangan “bantalan” alami, sehingga tampak lebih cekung dan kulit menjadi kendur.
2. Mempercepat tanda-tanda penuaan
Selain itu, mempercepat proses penuaan juga menjadi salah satu efek yang sering dikeluhkan. Penurunan berat badan secara signifikan dapat mempercepat proses tersebut, sehingga tanda-tanda penuaan seperti kerutan, garis halus, dan kulit kendur muncul lebih cepat dari seharusnya.
3. Kulit menjadi kurang elastis
Tidak hanya masalah lemak wajah, hilangnya elastisitas kulit juga berperan besar dalam fenomena ini. Penurunan berat badan yang cepat dapat menurunkan kadar kolagen dan elastin, dua protein penting yang menjaga kulit tetap kencang dan elastis.
4. Efek samping lainnya
Dilansir melalui laman Medical News Today, penggunaan ozempic juga berpotensi menimbulkan berbagai efek samping lain. Beberapa efek samping ringan yang sering dilaporkan antara lain mual, muntah, kembung, sembelit, diare, nyeri perut, kelelahan, hingga reaksi pada area tempat suntikan.
Baca Juga: Body Positivity, Budaya Diet, dan Tekanan Standar Tubuh Ideal Perempuan
Meski tergolong ringan, efek samping ini bisa cukup mengganggu jika terjadi secara berulang atau dalam jangka panjang. Sangat penting bagi Kawan Puan yang menjaga pola makan atau sedang diet supaya tidak mengalami penuaan dini tanpa disadari.
Namun, efek samping serius juga dapat bermunculan. Di antaranya adalah gangguan penglihatan, masalah pada ginjal, penyakit kantong empedu, reaksi alergi berat, risiko kanker tiroid, hipoglikemia atau gula darah rendah, serta pankreatitis yang merupakan peradangan pada pankreas.
Cara Mencegah
Sebuah penelitian dari Journal of Pharmacology and Therapeutics membagikan cara untuk menghindari resiko berlebihan dari ozempic ini. Hal pertama yang bisa dilakukan adalah menurunkan dosis obat secara bertahap agar penurunan berat badan tidak terjadi terlalu cepat.
Selain itu, pola makan memainkan peran penting. Mengonsumsi cukup protein membantu mempertahankan massa otot sekaligus mendukung produksi kolagen yang menjaga elastisitas kulit.
Cairan mineral yang masuk ke dalam tubuh juga perlu diperhatikan. Disarankan sekitar 1 hingga 2 liter per hari untuk menjaga hidrasi kulit. Dalam beberapa kasus, perawatan estetika seperti filler wajah digunakan untuk mengembalikan volume yang hilang.
Aktivitas fisik yang teratur juga dapat membantu menjaga stabilitas berat badan, sekaligus memperkuat otot wajah secara alami. Dengan kombinasi diet seimbang, olahraga, dan hidrasi cukup, dampak negatif dari penurunan berat badan yang cepat bisa ditekan seminimal mungkin.
Bagi mereka yang memutuskan berhenti menggunakan ozempic, perlu diketahui bahwa obat ini tidak langsung hilang dari tubuh. Butuh waktu sekitar lima minggu setelah dosis terakhir hingga semaglutide benar-benar keluar dari sistem tubuh. Selama periode ini, efek samping, termasuk perubahan wajah, masih mungkin terlihat sebelum tubuh beradaptasi kembali.
Dengan ini, “ozempic face” memberikan pelajaran penting bahwa penurunan berat badan yang terlalu cepat tidak selalu membawa hasil positif terhadap penampilan. Alih-alih tampak lebih sehat, wajah akan jauh terlihat lebih tua.
Baca Juga: Viral Istilah Face Sculpting, Berikut Pengertian dan Manfaatnya
(*)
Putri Renata