Mengenal The Brick, Tool untuk Tingkatkan Produktivitas dengan Memblokir Ponsel

Arintha Widya - Senin, 25 Agustus 2025
The Brick, Alat untuk Tingkatkan Produktivitas dengan Memblokir Ponsel
The Brick, Alat untuk Tingkatkan Produktivitas dengan Memblokir Ponsel getbrik.app

Kenapa Banyak yang Tertarik?

Berbeda dengan aplikasi pemblokir biasa yang mudah dinonaktifkan, Brick memaksa adanya ritual fisik untuk membuka kembali ponsel. Psikolog menyebut langkah ekstra semacam ini efektif membuat otak berhenti sejenak sebelum bertindak impulsif.

Selain itu, Brick juga jadi semacam simbol: untuk benar-benar hadir di dunia nyata, kadang kita butuh pengingat yang juga nyata. The Brick dijual seharga USD 59 (sekitar Rp900.000-an).

Tidak murah memang, tapi ini bukan langganan bulanan. Hanya sekali beli dan bisa dipakai terus. Banyak pengguna menganggapnya sepadan—ibarat investasi alat olahraga atau produk skincare yang mendukung kesehatan diri.

Apakah Brick Layak Dicoba?

Pada akhirnya, keputusan kembali ke masing-masing orang. Apakah waktu yang terbuang di media sosial cukup besar hingga perlu “penjaga” eksternal?

Seorang pengguna mengaku rutin “mem-brick” dirinya 2–3 jam sehari saat jam kerja, dan hasilnya ia merasa jauh lebih produktif. Di akhir pekan, Brick dipakai untuk quality time bersama keluarga—tanpa gangguan layar.

Memang terdengar ironis: kita harus membeli alat fisik untuk mengingatkan diri agar hadir secara fisik. Namun di era serba online, mungkin itulah solusi realistis.

The Brick bukan sekadar alat, tapi pengingat bahwa fokus, koneksi nyata, dan kehadiran penuh itu layak diperjuangkan.

Baca Juga: Laporan Ini Sebut Produktivitas Pekerja di Indonesia Kurang Efisien, Kenapa?

(*)

Sumber: The Every Girl
Penulis:
Editor: Arintha Widya