Parapuan.co - Tren perempuan mendirikan usaha kecil kian terasa di berbagai belahan dunia, tak terkecuali di Indonesia. Hal tersebut dapat terlihat dari semakin banyaknya perempuan berdaya yang memulai usaha kecil dari rumah, mulai jadi afiliator hingga bisnis online. Ini dilakukan untuk berbagai alasan, termasuk membantu perekonomian rumah tangga.
Seiring dengan itu, survei terbaru dari Nerd Wallet di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 1 dari 4 perempuan kini memiliki usaha kecil. Angka ini cukup besar, menandakan semangat wirausaha perempuan makin kuat. Namun, di balik semangat itu, ada realita pahit: banyak perempuan pengusaha masih merasa belum mencapai kesuksesan finansial.
Ketika Usaha Tidak Selalu Berarti Merdeka Finansial
Hanya 23% perempuan pemilik usaha kecil yang merasa dirinya sukses secara finansial, lebih rendah dibanding pria pemilik usaha (32%). Tak sedikit dari mereka yang justru masih harus bekerja rangkap:
- 35% tetap bekerja penuh waktu di luar bisnisnya,
- 12% bekerja paruh waktu,
- 18% mencari tambahan lewat proyek lepas.
Dengan kata lain, bagi banyak perempuan, berbisnis bukan berarti punya kebebasan waktu dan uang. Justru, mereka harus pandai juggling antara usaha, pekerjaan lain, dan kehidupan pribadi.
Kenapa Banyak Perempuan Belum Terjun ke Dunia Usaha?
Menariknya, 75% perempuan dalam survei ini tidak memiliki usaha kecil. Alasannya beragam:
- 41% memang tidak ingin jadi pengusaha,
- 37% merasa tidak punya cukup modal,
- 27% belum menemukan ide usaha,
- 19% mengaku tidak punya waktu.
Ada pula faktor kepercayaan diri. Sekitar 22% perempuan merasa tidak punya kemampuan untuk sukses sebagai pengusaha, sedikit lebih tinggi dibanding pria (18%).
Minim Ekspansi di Tahun 2025
Baca Juga: Kisah Sukses UMKM Tumbuh Bersama Dari Pojok Belajar hingga Jadi Mentor
Bagi yang sudah menjalankan usaha, rencana untuk berkembang tahun ini ternyata masih kecil. Hanya 13% perempuan pengusaha yang berencana memperluas bisnisnya di 2025. Sebagian mungkin masih fokus bertahan, sebagian lagi menunda ekspansi karena keterbatasan modal atau energi.
Lalu, apa yang bisa dilakukan perempuan pelaku usaha? Setiap perjalanan bisnis berbeda. Namun, ada beberapa langkah yang bisa membantumu untuk meningkatkan dan mengembangkan bisnis, yaitu:
- Definisikan arti sukses untuk diri sendiri
Apakah sukses berarti omzet tinggi, waktu fleksibel, atau sekadar bisa bekerja sesuai passion? Jawaban ini penting agar tidak mudah terjebak pada perbandingan dengan orang lain.
- Kelola prioritas dan energi
Kalau harus bekerja rangkap, coba evaluasi apakah beban itu justru menghambat perkembangan usaha. Mungkin saatnya memutuskan: fokus pada bisnis, atau tetap di jalur ganda dengan strategi yang lebih realistis.
- Cari dukungan finansial
Selain pinjaman usaha, kini ada semakin banyak hibah (grants) khusus perempuan yang bisa jadi sumber modal tanpa harus dibayar kembali. Walau kompetitif, opsi ini bisa membantu membuka jalan ekspansi.
- Bangun pengetahuan bisnis
Bagi perempuan yang belum berani memulai, langkah kecil bisa dimulai dari riset ide usaha sesuai minat dan keterampilan. Dari keahlian media sosial, kerajinan, hingga jasa pengasuhan anak—selalu ada peluang jika diasah.
Berbisnis bagi perempuan sering kali bukan sekadar urusan mencari untung, tapi juga tentang identitas, kebebasan, dan kemandirian. Namun, survei ini mengingatkan bahwa jalan menuju sana tidak selalu mulus.
Dukungan modal, akses pelatihan, hingga keberanian mengambil langkah adalah kunci agar semakin banyak perempuan bisa menjalankan usahanya dengan percaya diri—dan merasa benar-benar sukses.
Baca Juga: Bagaimana Cara UMKM Mengatur Keuangan agar Tak Mudah Bangkrut?
(*)