Tujuan Terkait

Bagaimana Cara UMKM Mengatur Keuangan agar Tak Mudah Bangkrut?

Kinanti Nuke Mahardini - Rabu, 20 Agustus 2025
Pengaturan keuangan UMKM
Pengaturan keuangan UMKM AsiaVision

Parapuan.co - UMKM atau Usaha Mikro Kecil Menengah merupakan sektor penting dalam perekonomian sebuah negara. Berdasarkan siaran pers yang PARAPUAN terima dari Superbank, UMKM menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. 

Kamar Dagang dan Industri (KADIN) yang mewadahi para pengusaha dari berbagai sektor menyebutkan bahwa pada tahun 2023, pelaku usaha mencapai sekitar 66 juta. 

Kontribusinya pun tak main-main, mencapai 61 persen dari Pendapatam Domestik Bruto (PDB) Indonesia. UMKM ini juga menyerap 117 juta pekerja atau sekitar 97 persen dari total tenaga kerja. 

Pada dasarnya, ada banyak tantangan yang dialami oleh UMKM, termasuk buruknya pengaturan keuangan. Dilansir dari data Komdigi melalui siaran pers Superbank, pertumbuhan UMKM yang terus meningkat tidak sejalan dengan platform yang digunakan. 

Data tersebut menyebutkan lebih dari 30 juta UMKM belum terhubung dengan perbankan, padahal ini penting untuk membantu pengelolaan keuangan. 

Pengelolaan UMKM yang buruk berbahaya bagi usaha itu sendiri. Bukan tidak mungkin, usaha yang kita miliki hancur karena buruknya pengaturan keuangan. 

Mungkin, kita mendengar bahwa sebagai pelaku usaha, memisahkan uang pribadi dan "perusahaan" sangat diperlukan. Tetapi, ada hal lain yang tak boleh luput dari pengaturan keuangan. 

Saat memiliki pengaturan keuangan yang jelas, kita bisa mengambil keputusan keuangan dengan tepat. Selain itu, keuangan perusahaan yang jelas dan sehat memungkinkanmu menarik investor atau pemberi pinjaman. 

Dilansir dari Kementerian Perindustrian, berikut cara mengatur keuangan agar lebih efektif bagi UMKM: 

Baca Juga: 5 Peluang Usaha Mengungtungkan untuk Perempuan yang Tinggal di Desa

Buat Rencana Keuangan

Rencana keuangan jangka panjang dan pendek membantumu menetapkan tujuan keuangan dan membuat keputusan yang tepat. Rencana keuangan jangka pendek meliputi anggaran bulanan, rencana pengeluaran, dan target dalam waktu kurang dari satu tahun. 

Sedangkan, rencana jangka panjang meliputi target laba tahunan, jumlah modal, dan strategi untuk mengembangkan UMKM. 

Buat Laporan Keuangan

Ada beberapa laporan keuangan yang perlu dibuat, yakni laporan laba rugi. Laporan ini menunjukkan pendapatan dikurangi biaya operasional. 

Selain itu, neraca yang meliputi jumlah utang, jumlah modal, dan jumlah aset juga harus tercatat. Tak ketinggalan, laporan arus kas yang meliputi uang masuk dan keluar juga perlu dicatat. 

Untuk menjaga arus kas tetap sehat, UMKM perlu memisahkan keuangan pribadi dan usaha. Kebutuhan ini turut didukung oleh bank dengan layanan digital.

Fitur Saku dari Superbank, misalnya, memungkinkan nasabah membuat hingga 8 rekening terpisah untuk berbagai kebutuhan, sekaligus menikmati bunga hingga 5% per tahun.

Semua transaksi akan tercatat secara real time dan otomatis, memudahkan pelaku UMKM memantau arus kas kapan saja dan di mana saja.

Baca Juga: Rahasia Sukses Perempuan Membangun dan Menjalankan Bisnis di Era Digital

(*)

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.