Parapuan.co - Industri parfum tanah air kian berkembang pesat dengan semakin banyaknya brand lokal yang berani menawarkan keunikan aroma. Salah satunya adalah Rahasia Beauty, yang berhasil mencuri perhatian pecinta wewangian di Indonesia.
Tahun ini menjadi momen istimewa bagi Dhika Himawan, CO-Founder Rahasia Beauty yang melihat bahwa brand ini mulai menembus pasar dengan pencapaian menggembirakan. Menurut Dhika, parfum adalah hal yang sangat personal.
Setiap orang memiliki prefensi aroma yang berbeda, ada yang menyukai aroma kesegaran citrus, kelembutan floral, atau kehangatan wangi manis seperti vanilla dan karamel. "Kalau di Indonesia, kecenderungannya memang ke sweet dan floral. White foral seperti jasmine dan tuberose itu favorit banget," jelasnya.
Selain itu, aroma citrus yang segar juga kerap menjadi pilihan masyarakat. Parfum dengan aroma ini memberi kesan seperti baru selesai mandi, sehingga populer di iklim tropis. Namun, tren terbaru menunjukkan bahwa konsumen Indonesia kini semakin berani mencoba aroma yang sebelumnya tidak familiar di hidung mereka.
Menanggapi anggapan bahwa wangi manis bisa membuat pusing, Dhika menekankan bahwa parfum tidak bisa disamaratakan. "Itu prefensi masing-masing orang. Aku pribadi justru gampang pusing sama aroma yang terlalu manis, tapi aku tetap suka aroma itu," katanya. Ia menambahkan, setiap orang sebenarnya menggunakan produk wewangian setiap hari, bahkan jika hanya menggunakan sabun mandi atau body lotion.
Bagi mereka yang masih bingung memilih parfum yang cocok, Dhika memberikan tips yang sedikit berbeda dari saran umum. Ia tidak hanya mengandalkan kesan pertama saat mencium parfum. Sebaliknya, ia menyarankan untuk memakainya seharian dan melihat bagaimana aroma itu berinteraksi dengan kulit, aktivitas, dan iklim.
"Kadang first sniff itu menipu. Awalnya suka, tapi lama-lama nggak. Jadi, aku coba dulu seharian. Kalau masih wangi sampai malam, baru deh layak dibeli," ujarnya. Meski begitu, ia memahami bahwa sebagian orang berani melakukan blind buy, terutama jika sudah mengenal karakter aroma yang mereka sukai.
Dhika juga tidak terlalu terikat pada aturan memilih parfum sesuai acara. Baginya mood jauh lebih penting dalam pemilihan parfum. "Aku bisa saja pakar parfum soft di malam hari atau wangi yang kuat di siang hari. Tergantung lagi pengen ngerasain suasana hati yang seperti apa," ujarnya.
Baca Juga: Ini Rekomendasi Parfum Sesuai Kepribadian Gen Z dari Brand Lokal
Dari rangkaian parfum Rahasia Beauty, Dhika memberikan beberapa rekomendasi yang bisa Kawan Puan coba.
- Seri Goddes Soul yang merupakan kolaborasi dengan Cinta Laura cocok bagi mereka yang menginginkan wangi kuat dan tahan lama, baik siang maupun malam. Ketiga varian Goddes Soul memiliki karakter yang berbeda-beda, tetapi sama-sama memiliki daya aroma yang memikat.
- Untuk pecinta aroma unisex, Dhika merekomendasikan Royal Hammam dengan nuansa oud khas Timur Tengah. Menurutnya, parfum ini banyak disukai baik oleh laki-laki maupun perempuan, dan sering menjadi signature scent pemakainya.
- Ada juga Chateau de Lune untuk pencinta aroma feminin yang tidak terlalu manis. Perpaduan apple di top note dan rose yang dominan di middle note menjadikannya pilihan ideal untuk siang hari. "Rose-nya bener-bener pekat, tapi tetep segar," kata Dhika.
- Bagi yang menyukai wangi youtful dan ceria, Single Glow bisa menjadi pilihan. Aroma fruity dari mangga dan pear membuatnya populer di kalangan pelajar dan anak muda.
- Sementara itu, Ceremony 29 menawarkan nuansa powdery yang menenangkan, cocok bagi mereka yang menginginkan ketenangan daripada sekadar kesan ke orang lain.
Rekomendasi parfum dari Dhika membuktikan bahwa setiap varian parfum yang diciptakan bukan hanya untuk menyenangkan indera penciuman, tetapi juga ada cerita untuk menyentuh sisi emosional penggunanya.
Kini parfum pun tidak lagi dipandang sebagai pelengkap penampilan. Bagi masyarakat urban, terutama anak muda, parfum telah menjadi bagian dari identitas diri, sejajar dengan gaya berpakaian atau tata rias yang mereka.
Baca Juga: Tips Memilih Parfum dengan Wangi Tahan Lama dan Rekomendasi Produknya
Perubahan ini menunjukkan bagaimana parfum perlahan bertransformasi dari barang mewah menjadi kebutuhan sehari-hari yang tidak bisa terlewatkan.
Oleh karena itu, Dika meyakini bahwa parfum bukan hanya soal aroma, melainkan medium untuk bercerita. Setiap wangi yang diciptakan akan membawa makna tertentu seperti kepribadian hingga tentang pemberdayaan diri.
"Parfum itu personal. Setiap aroma membawa cerita dan mood. Kalau sudah menemukan yang cocok, rasanya seperti menemukan bagian dari diri kita sendiri," pungkasnya.
(*)
Putri Renata