Tujuan Terkait
Tujuan Lestari terkait

Isu Body Image, Gerakan Ini Bantu Anak Perempuan Percaya Diri dengan Tubuhnya

Arintha Widya - Rabu, 13 Agustus 2025
Body image, cara agar anak perempuan percaya diri dengan tubuhnya.
Body image, cara agar anak perempuan percaya diri dengan tubuhnya. Dobrila Vignjevic

Parapuan.co - Isu citra tubuh pada anak perempuan bukanlah hal baru, namun media sosial membuat persoalan ini semakin rumit. Paparan foto dan video yang menampilkan standar kecantikan sempit dan tak realistis mendorong banyak remaja, khususnya perempuan merasa tidak puas dengan tubuhnya.

Sebuah survei Girl Scouts of the USA (GSUSA) terhadap 1.000 anak perempuan usia 5–13 tahun seperti dilansir dari Parents, menunjukkan 37% ingin mengubah sesuatu dari penampilan mereka. Angka ini melonjak menjadi 50% pada kelompok usia 11–13 tahun. Bahkan, 36% mengaku mendengar pesan negatif soal tubuh dari perempuan di sekitar mereka.

Menyadari dampak serius ini, GSUSA bekerja sama dengan Flamingo meluncurkan Body Appreciation Program pada 12 Agustus 2025. Tujuannya sederhana tapi krusial: membangun rasa percaya diri anak perempuan sejak dini, menanamkan kebiasaan perawatan diri yang sehat, dan mengajarkan mereka menghadapi tekanan dari media, lingkungan, dan teman sebaya dengan cara positif.

Mengubah Narasi Soal Tubuh

Program ini hanya bisa diikuti oleh anggota Girl Scouts. Peserta dan pembina kelompok akan memilih beragam aktivitas untuk meraih lencana Body Appreciation. Beberapa contoh kegiatannya:

- Fun with Movement: untuk anak usia 5 tahun ke atas (tingkat Daisies) agar belajar menghargai tubuh lewat gerak, kreativitas, dan permainan.

- Outside the Mirror: untuk remaja SMP (Cadettes) yang mendorong mereka membongkar mitos kecantikan dan mendefinisikan cantik menurut versi mereka sendiri.

- Cheers for Every Body: untuk remaja SMA (Ambassadors), mengajak mereka mengekspresikan diri melalui gaya pribadi dan bahasa tubuh yang penuh percaya diri.

"Kami ingin menggeser cara pandang anak perempuan terhadap tubuh mereka, agar menghargai semua yang bisa mereka lakukan, bukan hanya bagaimana penampilannya," ujar Sarah Keating, Wakil Presiden Girl Scouts of the USA.

Baca Juga: Apa yang Harus Diajarkan ke Anak Perempuan tentang Tubuh, Emosi, dan Batasan?

Peran Orang Tua dalam Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak

Psikolog Charlotte H. Markey, PhD, menekankan pentingnya lingkungan rumah yang bebas dari “fat talk” atau komentar merendahkan tubuh.

Anak-anak usia 5 tahun pun sudah peka terhadap ucapan negatif yang diucapkan orang dewasa tentang tubuh mereka sendiri.

Alih-alih fokus pada penampilan, Dr. Markey menyarankan orang tua untuk:

  • Memberi teladan positif – Hindari mengkritik tubuh sendiri di depan anak.
  • Memuji kemampuan, bukan rupa – Anak lebih suka disebut pintar, lucu, atau kreatif dibanding sekadar cantik.
  • Waspadai tanda-tanda masalah citra tubuh – Misalnya sering mengeluh soal bentuk tubuh, membatasi makanan tertentu, atau mulai berolahraga secara berlebihan.

Jika muncul tanda-tanda serius, orang tua dianjurkan segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental yang berpengalaman dalam isu citra tubuh dan gangguan makan.

Lebih dari Sekadar Penampilan

Rasa percaya diri yang sehat memberi banyak manfaat: membantu anak menghadapi kesalahan, berani mencoba hal baru, lebih percaya diri membela diri, hingga berdampak positif pada prestasi akademik.

Melalui Body Appreciation Program, Girl Scouts berupaya menanamkan pesan penting: tubuh bukanlah sekadar apa yang terlihat di cermin, melainkan sarana untuk menjalani kehidupan, berkreasi, dan mewujudkan mimpi.

Baca Juga: 8 Hal yang Perlu Diajarkan ke Anak Perempuan Sebelum Masuk SMP

(*)

Sumber: Parents
Penulis:
Editor: Arintha Widya

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.