Superman Vs Fantastic Four: First Step, Dua Remake Satu Misi Menyelamatkan Genre Superhero

Arintha Widya - Senin, 11 Agustus 2025
Superman vs The Fantastic Four: First Step
Superman vs The Fantastic Four: First Step Kolase

Parapuan.co - Setelah beberapa tahun terakhir dibayangi fenomena superhero fatigue—kejenuhan penonton akibat banjir film pahlawan super—musim panas ini DC dan Marvel mencoba menghidupkan kembali semangat penonton lewat dua judul andalan: Superman garapan James Gunn dan The Fantastic Four: First Steps arahan Matt Shakman.

Keduanya bukan sekadar film baru, melainkan upaya “memulai dari awal” untuk membersihkan kesan overkill yang selama ini menempel pada genre ini. Baik Superman maupun Fantastic Four sudah beberapa kali di-remake, tetapi yang terbaru inilah tampaknya yang terbaik.

Belajar dari Kesalahan Masa Lalu

Baik James Gunn maupun Kevin Feige (Presiden Marvel Studios) sadar bahwa periode sebelumnya penuh jebakan. Dikutip dari Variety, sebelumnya produksi film berlebihan, efek CGI yang bombastis tanpa dukungan naskah kuat, serta dunia sinematik yang terlalu rumit hingga kehilangan kehangatan karakter.

James Gunn berjanji tidak akan memproduksi film sebelum naskahnya matang, sementara Kevin Feige menegaskan akan mengurangi jumlah proyek dan mengembalikan kontrol kualitas yang sempat terabaikan.

Komitmen ini menjadi fondasi bagi kedua film untuk kembali mengandalkan emosi dan cerita, bukan sekadar sensasi visual.

Melompat dari Origin Story

Menariknya, baik Superman maupun Fantastic Four: First Steps memutuskan tidak mengulang kisah asal-usul tokohnya. Tidak ada lagi adegan klasik pesawat luar angkasa bayi Kal-El mendarat di Kansas atau kecelakaan luar angkasa yang memberi kekuatan pada Fantastic Four.

Kedua film langsung menyuguhkan “bab kedua” dari perjalanan para pahlawan ini. Strategi ini mengingatkan pada tradisi sukses “sekuel manis” dalam genre superhero, seperti The Dark Knight, Superman II, atau Spider-Man 2, yang kerap dinilai lebih matang dari pendahulunya.

Baca Juga: Rahasia Sukses The Fantastic Four: First Steps, Dianggap Kebangkitan bagi MCU

Superman: Spektakel dengan Jiwa

Versi terbaru Superman memadukan aksi yang megah dengan kedalaman emosional yang kerap hilang di era sebelumnya. James Gunn memanfaatkan momen ini untuk membangun karakter Clark Kent yang lebih manusiawi, lengkap dengan dilema moral yang relevan.

Alih-alih hanya menjadi “penyelamat dunia”, Superman di sini adalah sosok yang bisa penonton rasakan pergumulannya, sehingga ceritanya terasa lebih menyentuh tanpa kehilangan unsur spektakuler.

Fantastic Four: First Steps – Kesederhanaan yang Memikat

Matt Shakman memilih jalur cerita yang sederhana namun efektif. Hubungan antaranggota tim menjadi inti, dengan konflik personal yang dekat di hati penonton. First Steps tidak mencoba memasukkan terlalu banyak elemen atau tokoh lain, sehingga fokus cerita terjaga.

Namun, optimisme ini sedikit terganggu oleh teaser di akhir film yang mengumumkan kehadiran mereka di Avengers: Doomsday, yang berarti mereka akan kembali dalam format penuh sesak bersama belasan superhero lain—sebuah tanda bahaya jika tidak dikelola hati-hati.

Ancaman Mengulang Spiral Lama

Kekuatan terbesar kedua film ini adalah “kesederhanaan tanpa ikatan” (no-strings-attached quality). Penonton tidak dipaksa memahami 20 film lain untuk mengerti cerita.

Namun, seiring berkembangnya “semesta” DC dan Marvel yang baru, godaan untuk kembali ke model rumit—dengan keterhubungan yang berlebihan—akan muncul. Saat itu terjadi, risiko kehilangan keintiman cerita akan sangat nyata.

Baca Juga: Film Superman 2025 sebagai Tontonan Keluarga, Ini yang Perlu Diperhatikan Orang Tua

Dua Filosofi yang Sama, Eksekusi Berbeda

Superman memposisikan dirinya sebagai film karakter yang juga epik, sedangkan First Steps lebih ke drama tim yang ringan namun solid. Keduanya berhasil menghidupkan kembali minat publik dengan mengingatkan kita bahwa film superhero bisa sukses tanpa harus menjadi teka-teki raksasa yang membingungkan.

Jika DC dan Marvel ingin mempertahankan momentum ini, kuncinya ada pada disiplin: naskah matang, jumlah proyek terbatas, dan keberanian untuk membiarkan film berdiri sendiri. Penonton ingin merasakan hubungan personal dengan karakter, bukan sekadar menjadi saksi parade tokoh yang saling berebut layar.

Superman dan The Fantastic Four: First Steps menunjukkan bahwa genre superhero belum mati—ia hanya perlu dihidupkan kembali lewat cerita yang jujur, fokus, dan berakar pada karakter. Namun, perjalanan ke depan akan menguji apakah janji kualitas dari James Gunn dan Kevin Feige dapat bertahan ketika tuntutan industri kembali mengarah pada “lebih banyak, lebih besar, lebih rumit”.

(*)

Sumber: Variety
Penulis:
Editor: Arintha Widya