- Sulit menolak penawaran atau diskon.
- Membeli untuk mengatasi emosi.
- Mengalami penyesalan setelah berbelanja.
- Kondisi finansial tidak sehat alias memburuk sebab terlalu boros dalam mengeluarkan uang.
Cara Mengatasi Impulsive Buying
1. Menyusun Daftar Prioritas
Melansir dari laman Sahabat Pegadaian, untuk menghindari sikap impulsif saat berbelanja, sebaiknya susunlah daftar prioritas terlebih dahulu. Kamu perlu mempertimbangkan antara kebutuhan dan keinginan. Dengan skala prioritas, kita tetap fokus pada hal-hal yang lebih penting dan pengeluaran pun terkelola secara bijaksana.
2. Manfaatkan Promo dengan Cerdas
Baca Juga: Tantangan Keuangan Ini Sering Dihadapi Single Mom, Bagaimana Mengatasinya?
Membeli produk atau jasa dengan harga promo memang bisa menghemat pengeluaran dana, namun kamu harus tetap bijaksana dalam memanfaatkannya. Ambil manfaat promo atau diskon untuk berbelanja barang yang dibutuhkan saja.
3. Menetapkan Anggaran
Demi mencegah terjadinya pemborosan, penting untuk menetapkan anggaran. Alokasikan dana untuk pengeluaran yang penting dan realistis. Tidak hanya mengatasi impulsive buying, manajemen keuangan yang tepat juga dapat membuat aktivitas berbelanja menjadi lebih nyaman.
4. Menetapkan Batasan Ketika Melakukan Self Reward
Membeli barang secara berlebihan dengan alasan self reward memicu timbulnya perilaku impulsive buying. Oleh karena itu, tentukan waktu yang tepat untuk melakukan self reward. Tetapkan batasan yang pasti agar tidak terjebak dalam kebiasaan impulsive buying.
5. Membatasi Akses E-Commerce
Kemudahan akses ke e-commerce dapat mendorong tindakan impulsif saat berbelanja. Cara mengatasi impulsive buying ini bisa dilakukan dengan mulai membatasi aksesnya. Maka dari itu, hindari terlalu banyak pemasangan aplikasi belanja online di handphone kamu.
Baca Juga: Tips Cerdas Mengatur Keuangan untuk Perempuan Sandwich Generation
(*)