Filosofi yang dihasilkan di balik kata BLEE ini merujuk pada sesuatu yang tampak tidak sempurna tetapi tetap menjadi ikonik, berkelas, dan penuh gaya. Untuk sekarang, BLEE dikenal sebagai merek streetwear yang menonjolkan keindahan dari ketidaksempurnaan, menjadikannya simbol atas kebebasan dan ekspresi diri yang autentik.
"Dimana hal itu sendiri relate dengan visi dan misi kita, terutama Sroja Warna Indonesia, BLEE diharapkan bisa menjadi perwarna dalam industri busana," kata Kiky.
Standar Apa yang Dimiliki Oleh BLEE?
Dalam mengembangkan brandnya, Farizky menyebut setidaknya ada empat value yang menjadi penopang berdirinya brand BLEE ini. Yang pertama, karena BLEE diharapkan bisa mewakili seluruh kalangan dari segi warna kulit, ukuran badan, dan apapun. Sehingga mereka membuat BLEE ini untuk menjadi sebuah etalase mode lokal dan sekaligus memberi nuansa modern.
Yang kedua, BLEE mengutakamakan pengekspresian diri. "Karena kalau kita berbicara streetwear, tentu saja berkaitan dengan ekspresi diri. Jadi memang ekspresi diri adalah satu hal yang menjadi value kita," ujar Kiky.
Berikutnya adalah kualitas dan komunitas, kualitas menjadi salah satu value terbesar BLEE dan komunitas ini memiliki fungsi sebagai marketplace. BLEE sendiri juga melalukan approach dengan beberapa komunitas-komunitas seperti komunitas street sport, komunitas extreme sport, dan komunitas-komunitas lainnya yang berkaitan dengan streetwear.
Terkait visi dan misi, tentu saja BLEE ingin menjadi salah satu brand yang dikenal secara luas. Namun, mereka menyimpan satu misi yang harus membuat BLEE hadir dimanapun dan kapanpun karena berasal dari Indonesia. Maksudnya adalah SWI akan membawa Indonesia dan BLEE di dalam market internasional.
Untuk memberikan nilai tambah bagi pelanggan, BLEE menghadirkan produk limited edition dengan special material. "Produk kami dengan bahan katun premium, ada detail cutting, jahitan, dan presisi yang dimana kita bermain dengan siluet. Seperti yang saya sampaikan di awal tadi, semua menggunakan material premium dan berkualitas. Kita juga menempatkan quotes-quotes unik di beberapa produk.
Baca Juga: Denim Universe, Exhibition Khusus Berbagai Karya Denim di M Bloc Space
Target pembeli mereka pun masih sama dengan brand-brand lain di rentang usia 20-50 tahun. Ditujukan kepada orang-orang yang memang aktif dan dinamis serta ter-influence dengan media sosial hingga update terhadap tren-tren fesyen. Walau sasaran pasarnya lebih banyak laki-laki, namun sebenarnya produk dari BLEE sendiri terbilang unisex, sehingga cocok dikenakan oleh perempuan.
Produk yang Diluncurkan BLEE
"Ada beberapa produk yang kita sajikan kali ini. Ada t-shirt dan long sleeve, ada shirt, ada jaket juga, ada pants, short pants, denim, sama beberapa aksesoris kayak topi, bandana, dan itu akan terus kembangkan," sebut Farizky satu per satu.
Nantinya pun BLEE tidak hanya akan menghadirkan produk-produk tersebut, mungkin secara aksesoris juga akan lebih banyak. Mereka juga mencoba untuk mengembangkan seperti tas atau mungkin ada beberapa aksesoris lain yang akan dicoba untuk dikembangkan dengan mengikuti beberapa tren vision di Indonesia sekaligus mancanegara.
Dengan semangat untuk terus berinovasi dan mengikuti dinamika tren yang berkembang, BLEE menegaskan komitmennya untuk tidak hanya menjadi brand streetwear biasa, tetapi juga pelopor gaya hidup urban yang berakar pada budaya lokal namun terbuka terhadap pengaruh global. Ke depannya, para pencinta fashion bisa menantikan ragam produk baru yang lebih variatif, sekaligus mencerminkan karakter anak muda Indonesia yang kreatif, dinamis, dan penuh ekspresi.
(*)
Putri Renata