Waspadai Risiko Memberikan Makanan Padat pada Bayi di Bawah 6 Bulan

Arintha Widya - Jumat, 25 Juli 2025
Risiko Memberikan Makanan Padat pada Bayi di Bawah 6 Bulan
Risiko Memberikan Makanan Padat pada Bayi di Bawah 6 Bulan PeopleImages

Parapuan.co - Memberikan makanan padat kepada bayi memang merupakan fase penting dalam pertumbuhannya. Namun, waktu pengenalan makanan padat atau weaning tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Banyak orang tua tergoda untuk memberikan makanan padat lebih awal, bahkan sebelum bayi berusia 6 bulan, terutama jika bayi tampak lapar.

Misalnya dengan memberikan pisang atau bahkan nasi yang sudah dihaluskan. Padahal, langkah memberikan makanan padat kepada bayi di bawah usia 6 bulan dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan jangka pendek maupun panjang bagi si kecil. Simak apa risikonya seperti mengutip NHS!

Mengapa Tidak Disarankan Memberi Makanan Padat Sebelum 6 Bulan?

Organisasi kesehatan dunia dan panduan medis menyarankan agar makanan padat baru diperkenalkan saat bayi berusia sekitar 6 bulan. Sebelum usia tersebut, bayi seharusnya masih mendapatkan hampir seluruh kebutuhan energi dan nutrisinya dari ASI atau susu formula bayi tahap awal. Pemberian makanan padat terlalu dini berisiko mengganggu pemenuhan gizi penting yang hanya dapat diserap optimal dari ASI atau susu formula.

Selain itu, sistem pencernaan bayi di bawah 6 bulan belum cukup matang untuk mengolah makanan padat, meskipun sudah dihaluskan atau dibuat menjadi bubur encer. Proses pencernaan, koordinasi otot mulut, kemampuan mengunyah dan menelan, serta perlindungan terhadap infeksi masih berkembang pada tahap ini.

Risiko yang Mungkin Terjadi

Berikut beberapa risiko yang dapat timbul jika bayi diberi makanan padat sebelum usia yang direkomendasikan:

1. Gangguan pencernaan dan sembelit: Sistem cerna bayi belum mampu memproses makanan padat dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan kembung, sembelit, atau bahkan diare.

2. Kekurangan nutrisi penting: Makanan padat mungkin tidak mengandung cukup zat besi, vitamin, dan nutrisi penting lainnya yang seharusnya dipenuhi dari ASI atau susu formula. Ini bisa berdampak pada tumbuh kembang bayi.

Baca Juga: Tak Hanya Melengkapi Nutrisi Anak, Ini 7 Alasan MPASI Harus Bervariasi

3. Risiko tersedak: Bayi yang belum siap makan padat lebih rentan tersedak karena belum mampu mengoordinasikan gerakan makan dengan baik, termasuk menelan makanan.

4. Infeksi saluran cerna: Jika makanan tidak disiapkan dengan standar kebersihan tinggi, risiko infeksi meningkat karena daya tahan tubuh bayi masih lemah.

5. Masalah makan jangka panjang: Pengenalan tekstur terlalu dini atau cara makan yang dipaksakan bisa menyebabkan bayi mengalami kesulitan makan, menolak makanan tertentu, atau mengalami gangguan makan di masa mendatang.

6. Risiko alergi: Sistem imun bayi yang belum matang bisa memberi respons berlebihan terhadap bahan makanan tertentu, meningkatkan kemungkinan alergi.

ASI atau Susu Formula Tetap yang Terbaik Sebelum 6 Bulan

Sampai bayi berusia sekitar 6 bulan, ASI tetap merupakan pilihan terbaik karena mengandung antibodi dan nutrisi yang dirancang khusus oleh tubuh ibu untuk melindungi dan mendukung pertumbuhan bayi.

Jika ibu tidak menyusui, susu formula bayi tahap awal adalah alternatif satu-satunya yang aman. Memberikan susu selain dua pilihan itu (seperti susu sapi murni atau susu lain) tidak disarankan karena tidak cocok secara nutrisi dan bisa membahayakan ginjal bayi.

Bagaimana Mengetahui Bayi Siap Makan Padat?

Tanda-tanda bayi sudah siap mengonsumsi makanan padat biasanya muncul bersamaan setelah usia 6 bulan, yaitu:

  • Dapat duduk dengan kepala tegak dan stabil.
  • Bisa meraih makanan dan membawanya ke mulut.
  • Sudah bisa menelan makanan, bukan hanya memuntahkannya keluar.

Baca Juga: Kemenkes Jelaskan Pentingnya Membatasi Gula dan Garam untuk MPASI

Perilaku seperti sering bangun malam, menggigit tangan, atau tampak lapar bukanlah tanda pasti bahwa bayi sudah siap makan padat.

Memberikan makanan padat pada bayi memang penting, tetapi waktunya sangat menentukan. Memulai terlalu dini, terutama sebelum usia 6 bulan, saat bayi belum minum ASI dan hanya diberi makanan padat yang dihaluskan, dapat membahayakan kesehatannya.

Setiap bayi memang berbeda, tetapi pendekatan yang paling aman adalah menunggu kesiapan fisik dan usia yang sesuai, sambil tetap memberikan ASI atau susu formula untuk memastikan kebutuhan gizinya terpenuhi.

Sebelum memulai proses pemberian MPASI, konsultasikan dengan dokter anak atau tenaga kesehatan untuk memastikan bahwa bayimu benar-benar siap dan mendapatkan awal yang sehat untuk perjalanan makannya.

(*)

Sumber: NHS
Penulis:
Editor: Arintha Widya