Dampak Stres terhadap Munculnya Jerawat, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Arintha Widya - Rabu, 9 Juli 2025
Dampak stres terhadap munculnya jerawat dan cara mengatasinya.
Dampak stres terhadap munculnya jerawat dan cara mengatasinya. Images_By_Kenny

Parapuan.co - Banyak orang, khususnya perempuan, mengira jerawat hanya disebabkan oleh kebersihan wajah yang kurang atau konsumsi makanan berminyak. Namun, penelitian menunjukkan bahwa stres juga berperan penting dalam memperburuk kondisi jerawat, terutama jika seseorang memang sudah memiliki kecenderungan berjerawat.

Walaupun stres bukan penyebab langsung jerawat, kondisi mental yang terganggu dapat memengaruhi hormon tubuh dan memperparah peradangan pada kulit. Mengapa jerawat bisa muncul atau makin parah saat stres dan bagaimana mengatasinya? Simak uraian yang dirangkum dari Medical News Today berikut ini!

Kenapa Jerawat Bisa Muncul saat Stres?

Saat seseorang mengalami stres, tubuh akan meningkatkan produksi kortisol, yaitu hormon stres. Hormon ini dapat mengganggu keseimbangan hormonal tubuh, merangsang kelenjar minyak (sebasea), dan memperbanyak produksi sebum (minyak) di kulit. Akibatnya, pori-pori bisa tersumbat lebih cepat dan memicu munculnya jerawat.

Tak hanya itu, stres juga dapat menurunkan daya tahan alami kulit terhadap bakteri dan peradangan. Artinya, kulit menjadi lebih sensitif dan sulit melawan infeksi penyebab jerawat, sehingga kondisinya bisa memburuk.

Bukti Ilmiah tentang Hubungan Stres dan Jerawat

Beberapa studi menguatkan kaitan antara stres dan jerawat. Misalnya:

- Sebuah penelitian Swapna Bondade, et.al. pada tahun 2018 menunjukkan bahwa kejadian hidup yang penuh tekanan seperti ujian, masalah keluarga, atau tekanan pekerjaan berkorelasi dengan peningkatan jumlah jerawat pada rentang usia 12–45 tahun.

- Studi kecil lainnya pada tahun yang sama yang dilakukan Foteini Chatzikonstantinou et.al.,menemukan bahwa teknik manajemen stres mampu memperbaiki gejala jerawat pada sebagian besar perempuan peserta.

Baca Juga: Dampak Membayangkan Alam untuk Mengurangi Stres, Ini Kata Studi