Parapuan.co - Selama ini, banyak pencari kerja menganggap bahwa satu hal yang pantang dilakukan saat menyusun CV adalah "berbohong" atau menambahkan informasi yang tidak akurat maupun melebih-lebihkan. Tapi bagaimana jika informasi yang dituliskan bukan "kebohongan", tetapi sekadar menggambarkan peran kerja secara lebih akurat meski tidak persis seperti tertulis di kontrak kerja atau job title pekerjaan sebelumnya?
Seorang mantan perekrut dan pakar karier bernama Hanna, yang dikenal melalui akun TikTok @hannagetshired, menyarankan agar pencari kerja berani menyesuaikan judul pekerjaan (job title) dalam CV atau profil LinkedIn mereka. Menurutnya, hal ini bukan hanya sah-sah saja, tetapi justru dapat memperjelas kompetensi yang sebenarnya dimiliki.
"Kalau belum ada yang memberi izin padamu, biar aku yang beri: kamu boleh memperbarui judul pekerjaan di CV atau LinkedIn agar lebih kompetitif saat melamar kerja," ujar Hanna di TikTok seperti melansir Your Tango.
Mengapa Job Title di CV Perlu Diubah?
Banyak perusahaan menggunakan istilah jabatan yang hanya dimengerti secara internal dan tidak merefleksikan ruang lingkup kerja yang sebenarnya. Akibatnya, ketika pencari kerja menggunakan jabatan tersebut saat melamar ke perusahaan lain, rekruter bisa salah memahami peran dan keahlian mereka.
"Ada banyak jabatan yang hanya masuk akal dalam konteks perusahaan tertentu. mungkin menggunakan istilah internal, atau tidak mencerminkan lingkup tugas yang sebenarnya," jelas Hanna.
Ia memberi contoh sederhana: seseorang awalnya dipekerjakan sebagai Email Marketing Manager, tetapi seiring waktu juga menangani strategi konten dan media sosial. Dalam kasus ini, lebih akurat jika judul pekerjaannya ditulis sebagai Digital Marketing Manager atau Email & Content Marketing Manager.
Dengan cara ini, pelamar menyampaikan peran dan kapabilitas mereka dengan lebih jelas kepada rekruter.
Bukan Memalsukan, Tapi Mengkomunikasikan
Baca Juga: Perempuan Karier, Ini 5 Tips Cepat Dapat Pekerjaan Baru Usai Resign
Penting untuk digarisbawahi bahwa langkah ini bukan berarti memalsukan informasi. Hanna menegaskan bahwa semua informasi harus tetap akurat dan bisa dipertanggungjawabkan. Tujuannya adalah agar isi CV lebih komunikatif dan sesuai dengan ekspektasi pasar kerja.
Pendapat ini juga diamini oleh career coach Bruce Eckfeldt. Ia menyarankan agar pelamar mengedit judul pekerjaan untuk memperjelas peran, asalkan tidak menyesatkan. "Kamu boleh melakukan penyesuaian selama tidak menyesatkan atau memalsukan latar belakang maupun pengalaman kerja," ujar Bruce.
Sebagai contoh, jika kamu bertugas melebihi cakupan posisi Production Assistant namun belum mendapat promosi resmi, kamu bisa menuliskan bahwa kamu adalah bagian dari production team selama tiga tahun.
Menonjolkan Nilai yang Relevan
Mengubah job title di CV bukan soal "mempercantik" pengalaman kerja, melainkan tentang menyampaikan nilai yang relevan kepada calon pemberi kerja. Rekruter butuh informasi yang jelas dan cepat dipahami tentang apa yang bisa kamu tawarkan.
Jika jabatan lama tidak mencerminkan nilai itu, maka penyesuaian bukan hanya wajar, tapi justru strategis. Ini adalah bentuk komunikasi yang jujur dan efektif, selama kamu tetap memegang prinsip transparansi.
Mengubah judul pekerjaan di CV bukan tindakan curang jika dilakukan dengan benar. Justru, ini bisa menjadi strategi yang cerdas untuk menunjukkan kemampuan secara lebih akurat dan meningkatkan peluang lolos seleksi kerja.
Jadi, jika kamu merasa jabatanmu terdengar "asing" atau kurang mencerminkan kontribusimu, tak ada salahnya melakukan penyesuaian — selama itu mencerminkan kenyataan.
Baca Juga: Demi Mencapai Financial Freedom, 5 Tips Mendapatkan Pekerjaan Baru Setelah PHK
(*)