Langkah Tepat Mencuci Pakaian yang Terendam Air Banjir, Jangan Asal!

Saras Bening Sumunar - Rabu, 9 Juli 2025
Mencuci pakaian yang terendam banjir.
Mencuci pakaian yang terendam banjir. abbesses

Parapuan.co Banjir melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya. Bencana alam ini terjadi karena curah hujan yang cukup tinggi dan berlangsung secara intens.

Berbagai dampak pun dirasakan masyarakat akibat banjir, mulai dari fondasi rumah yang rusak, barang-barang berserakan, hingga pakaian di lemari basah terendam banjir. Pakaian-pakaian yang terendam banjir bukan hanya kotor, tetapi juga berlumur, bahkan berubah warna menjadi hitam.

Bukan tanpa alasan, kerusakan pada pakaian ini terjadi lantaran air banjir mengandung limbah dan lumpur. Air banjir juga membawa bakteri dan kuman yang dapat menempel di pakaian juga kain.

Ketika banjir surut, penting segera mencuci pakaian untuk mengurangi pertumbuhan jamur dan lumut serta mengurangi kemungkinan infeksi bakteri.

Sayangnya, belum banyak yang tahu bagaimana cara tepat mencuci pakaian apabila terendam air banjir. Merujuk dari laman Cleaning Institute, berikut ulasan lengkapnya.

Kibaskan Kotoran dan Residu dari Kain

Langkah pertama, singkirkan kotoran dan residu yang menempel pada pakaian juga kain. Setelah itu, bilas atau cuci pakaian sesegera mungkin untuk membantu mencegah pertumbuhan jamur.

Saat melakukannya, sebaiknya kenakan sarung tangan karet dan masker debu untuk menghindari paparan lumpur atau tanah yang sangat terkontaminasi.

Lakukan Prapencucian

Baca Juga: Tips Keselamatan saat Ada Banjir, Jangan Sepelekan Air yang Menggenang

Kebanyakan orang berpikir mencuci pakaian yang terendam banjir dengan air yang sangat panas demi membunuh kuman atau bakteri. Padahal, suhu air yang tinggi dapat menyebabkan noda muncul.

Sebaiknya, hal pertama yang dilakukan adalah mencuci pakaian terlebih dulu dengan air dingin. Berikut langkah-langkah yang dapat dikuti:

1. Beberapa mesin cuci memiliki siklus pracuci yang mencakup periode perendaman singkat, mesin dapat secara otomatis beralih ke pencucian biasa.

Lihat buku petunjuk mesin cuci untuk mengetahui cara mengatur peralatan untuk siklus pracuci otomatis atau cara mengatur kontrol secara manual seperti mengaduk, kemudian memeras.

2. Gunakan cucian dalam jumlah sedikit dengan level air penuh.

3. Untuk membantu menghilangkan noda protein, seperti kotoran, rumput atau darah, tambahkan produk perendaman enzim ke dalam pracuci.

4. Ukur detergen ke dalam mesin cuci, lalu tambahkan air dan biarkan detergen larut sepenuhnya sebelum menambahkan pakaian.

5. Biarkan pakaian dibilas dan dikeringkan. Pada tahap ini, jangan keringkan cucian di mesin pengering. 

Baca Juga: Tips Membersihkan Rumah Pasca Banjir agar Aman dan Sehat


Cuci Pakaian

Sebisa mungkin, cuci pakaian dengan beban sedikit dan air hingga penuh. Jangan membebani mesin cuci secara berlebihan.

1. Gunakan air terpanas yang aman untuk kain. 

2. Gunakan detergen bubuk karena efektif menghilangkan tanah liat dan kotoran menempel pada kain, lalu tambahkan detergen sedikit lebih banyak dari yang direkomendasikan pada kemasan.

3. Karena pakaian telah terkontaminasi limbah, penting menambahkan disinfektan ke dalam cucian. Gunakan pemutih rumah tangga cair (natrium hipoklorit), ikuti petunjuk pada label kemasan.

Jika terdapat sejumlah besar zat besi dalam endapan tanah atau dalam air, cairan pemutih rumah tangga dapat menyebabkan noda karat muncul pada kain. Periksa juga label pakaian sebelum mencucinya; beberapa kain tidak dapat dicuci menggunakan cairan pemutih rumah tangga. 

4. Jika cairan pemutih rumah tangga tidak direkomendasikan, pemutih yang aman untuk warna (oksigen) juga akan membantu menghilangkan noda dan bau serta tidak akan meninggalkan noda karat.

Beberapa detergen mengandung pemutih yang aman untuk warna atau alternatif pemutih dalam produk. Namun, ingatlah bahwa produk ini tidak mendisinfeksi.

Jika terdapat noda karat atau noda berwarna karat pada kain, gunakan penghilang karat yang dijual di pasaran untuk membantu menghilangkannya.

Baca Juga: Peralatan Elektronik yang Rawan Rusak Akibat Terendam Banjir

(*)