Parapuan.co - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan bahwa curah hujan tinggi masih akan terjadi di berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa waktu ke depan. Terbukti, di sejumlah wilayah seperti Jakarta, Bogor, Bekasi, hingga beberapa daerah di luar Jawa masih tinggi curah hujannya, bahkan banjir.
Kondisi curah hujan yang masih tinggi bukan hanya meningkatkan risiko banjir, tapi juga menyuburkan penyebaran berbagai penyakit yang sering muncul di musim penghujan. Berikut empat penyakit yang sering menyerang di musim hujan dan banjir, lengkap dengan cara pencegahan serta kapan harus segera memeriksakan diri ke dokter seperti mengutip Bangkok Hospital!
1. Batuk Pilek
Penyebab: Infeksi virus seperti Rhinovirus.
Penularan: Melalui udara atau kontak langsung dengan penderita, terutama dari batuk dan bersin.
Gejala:
- Bersin-bersin
- Hidung tersumbat
- Hidung meler
- Demam ringan
- Batuk kering
Pengobatan: Batuk pilek umumnya sembuh dengan istirahat cukup, minum air hangat, dan obat pereda gejala. Namun, jika demam naik di atas 38,5°C dan disertai sesak napas atau kehilangan nafsu makan, sebaiknya segera periksa ke dokter.
Pencegahan: Rajin cuci tangan, gunakan masker, dan hindari berbagi barang pribadi dengan penderita.
2. Influenza Musiman
Penyebab: Virus influenza
Penularan: Melalui droplet (lendir) dari batuk dan bersin di ruangan tertutup atau ventilasi buruk.
Baca Juga: Bantu Redakan Gejala Flu dengan Minuman Hangat Ini, Apa Saja?
Gejala:
- Demam tinggi (38–39°C)
- Sakit kepala dan nyeri otot
- Kelelahan
- Batuk dan sakit tenggorokan
- Hidung meler
Pengobatan: Konsumsi parasetamol untuk meredakan demam dan segera periksakan diri ke dokter, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, penderita diabetes, penyakit jantung, ginjal, dan ibu hamil.
Pencegahan: Lakukan vaksinasi flu setahun sekali, terutama untuk kelompok berisiko tinggi seperti anak usia 6 bulan–5 tahun, lansia, penderita penyakit kronis, dan ibu hamil.
3. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyebab: Infeksi virus dengue dari nyamuk Aedes aegypti
Penularan: Melalui gigitan nyamuk yang berkembang di air tergenang dan aktif pada siang hari.
Gejala:
- Demam tinggi 38–39°C
- Sakit kepala dan nyeri otot
- Mual, muntah
- Nafsu makan menurun
- Bintik merah di kulit
Pengobatan: Konsumsi parasetamol dan hindari aspirin atau ibuprofen. Segera bawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Pencegahan: Basmi sarang nyamuk (PSN) dengan menutup, menguras, dan mengubur barang bekas yang bisa menampung air. Gunakan lotion anti nyamuk dan kelambu. Vaksinasi dengue disarankan untuk orang usia 9–45 tahun, baik yang pernah maupun belum pernah terinfeksi.
4. Infeksi RSV (Respiratory Syncytial Virus)
Baca Juga: Perkuat Sistem Kekebalan Tubuh saat Musim Hujan dengan 3 Cara Ini
Penyebab: Virus RSV, umum menyerang balita usia 2 tahun ke bawah.
Penularan: Melalui kontak langsung dengan cairan hidung atau air liur penderita, serta droplet dari batuk dan bersin.
Gejala:
- Demam
- Batuk berdahak
- Hidung meler
- Napas berbunyi atau sesak
- Lemas
Pengobatan: Berikan obat penurun demam dan kompres hangat. Jika tidak membaik dalam beberapa hari, terutama pada bayi dan lansia, segera bawa ke rumah sakit.
Pencegahan: Belum ada vaksin RSV yang efektif untuk anak kecil. Jika anak sakit, sebaiknya istirahat di rumah dan tidak bersekolah agar tidak menularkan ke teman-temannya.
Kapan Gejala Menjadi Kronis?
Jika batuk tidak kunjung sembuh lebih dari 3 minggu setelah sembuh dari pilek atau flu, bisa jadi tubuh mengalami bronchial hyperresponsiveness (BHR) atau saluran napas yang terlalu sensitif. Kondisi ini bisa memicu batuk berkepanjangan dan membutuhkan penanganan medis.
Segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami demam di atas 39°C tidak kunjung turun meski sudah minum obat, batuk berdahak disertai sesak napas, saturasi oksigen < 95%, dan batuk berlangsung lebih dari 3 minggu.
Tips Sehat Selama Musim Hujan & Banjir
- Konsumsi makanan matang dan bersih.
- Gunakan pakaian hangat.
- Minum air cukup setiap hari.
- Berolahraga ringan secara rutin.
- Tidur 6–8 jam per hari.
- Hindari kehujanan atau berjalan di genangan air.
- Segera mandi dan keramas setelah kehujanan.
- Jaga kebersihan rumah dari genangan air dan nyamuk.
- Cuci tangan secara berkala.
Musim hujan tak harus selalu jadi musim sakit jika kita peka terhadap gejala dan melakukan pencegahan. Sebagai perempuan yang berperan penting di rumah dan komunitas, penting untuk memastikan keluarga tetap sehat dan siaga menghadapi cuaca ekstrem.
Baca Juga: Tips Berteduh yang Aman Saat Cuaca Ekstrem bagi Pengendara Motor
(*)