Waktu Terbaik Mengajarkan Anak Menabung, Perlukah Diajak ke Bank Langsung?

Arintha Widya - Sabtu, 5 Juli 2025
Kapan mengajarkan anak menabung? Perlukah diajak ke bank?
Kapan mengajarkan anak menabung? Perlukah diajak ke bank? cocorattanakorn

Parapuan.co - Mengajarkan anak menabung adalah langkah penting dalam membentuk kebiasaan finansial yang sehat sejak dini. Namun, banyak orang tua bingung kapan waktu terbaik untuk memulainya? Apakah anak harus diajak ke bank secara langsung? Atau cukup dengan celengan di rumah?

Yang perlu diingat, tidak semua anak berkembang dengan ritme yang sama. Ada yang sudah bisa memahami nilai uang sejak usia 4 tahun, ada juga yang baru siap di usia 10 tahun.

Meski begitu, banyak penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan finansial mulai terbentuk sejak usia tujuh tahun. Melansir Wealthify, di usia ini, anak biasanya sudah memiliki kemampuan berpikir logis dan mulai bisa memahami konsep “menunggu” untuk mendapatkan sesuatu.

Tidak Perlu Menunggu Anak Siap, Mulai Saja

Kadang, kita terlalu memikirkan pendekatan terbaik sampai lupa untuk langsung bertindak. Padahal, cara paling efektif justru dengan mulai dari hal sederhana. Jika anak sudah memahami bahwa uang digunakan untuk membeli sesuatu, maka itu saat yang tepat untuk mulai mengajarkan konsep menabung.

Cara Mengajarkan Anak Menabung

Untuk mengajarkan anak menabung, tentu mereka perlu uang terlebih dahulu. Memberi uang saku secara rutin bisa menjadi cara efektif. Kamu bisa memberi mereka uang saku mingguan dan dorong mereka untuk menyisihkannya agar bisa membeli barang yang mereka inginkan.

Misalnya, jika anak menginginkan mainan seharga Rp50.000, sementara uang sakunya Rp10.000 per minggu, ajarkan bahwa ia harus menabung selama lima minggu. Ini adalah cara sederhana namun sangat efektif untuk melatih kesabaran dan perencanaan.

Apakah Perlu Dibawa ke Bank?

Baca Juga: 3 Cara agar Gen Z Bisa Menabung di Tengah Fenomena YOLO dan FOMO

Membawa anak ke bank bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan edukatif, terutama jika anak sudah cukup besar dan penasaran dengan cara kerja perbankan. Namun, ini bukan keharusan. Untuk anak usia dini, celengan transparan bisa menjadi alat belajar yang sangat baik karena mereka bisa melihat pertumbuhan uang mereka secara langsung.

Setelah anak memahami konsep dasar menabung, kamu bisa mulai memperkenalkan sistem keuangan digital. Banyak orang tua masih memberikan uang saku dalam bentuk tunai, padahal di dunia nyata, penggunaan uang fisik semakin jarang.

Tunjukkan kepada anak bagaimana internet banking atau aplikasi dompet digital bekerja. Bahkan, kamu bisa membuka rekening tabungan anak atau tabungan junior, sehingga mereka bisa melihat perkembangan tabungan mereka dalam bentuk digital. Ini juga jadi momen bagus untuk menjelaskan pentingnya keamanan saat mengelola uang secara online.

Mengajarkan Anak Investasi, Perlu atau Tidak?

Setelah anak mulai memahami konsep menabung, kamu juga bisa memperkenalkan konsep investasi sebagai lanjutan edukasi keuangan mereka. Dengan kata sederhana, jelaskan bahwa uang yang disimpan bisa “bertumbuh” jika diinvestasikan.

Tentu saja, semua ini disesuaikan dengan usia dan kesiapan anak. Namun, jika disampaikan dengan cara yang menyenangkan dan tidak memaksa, mereka bisa memahami prinsip investasi sejak dini.

Tidak ada usia pasti kapan anak harus mulai belajar menabung—yang paling penting adalah menyesuaikan dengan perkembangan dan rasa ingin tahu mereka. Tak perlu menunggu anak duduk di bangku sekolah dasar atau diajak ke bank, Kawan Puan bisa mulai dari sekarang dengan alat yang sederhana: celengan, uang saku, dan cerita-cerita menarik tentang mengelola uang.

Yang terpenting, buat prosesnya menyenangkan dan penuh makna. Sebab, kebiasaan baik yang dibangun sejak kecil akan terbawa hingga dewasa.

Baca Juga: Memahami Perbedaan Cara Menabung antara Laki-Laki dan Perempuan

(*)

Penulis:
Editor: Arintha Widya