Membawa anak ke bank bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan edukatif, terutama jika anak sudah cukup besar dan penasaran dengan cara kerja perbankan. Namun, ini bukan keharusan. Untuk anak usia dini, celengan transparan bisa menjadi alat belajar yang sangat baik karena mereka bisa melihat pertumbuhan uang mereka secara langsung.
Setelah anak memahami konsep dasar menabung, kamu bisa mulai memperkenalkan sistem keuangan digital. Banyak orang tua masih memberikan uang saku dalam bentuk tunai, padahal di dunia nyata, penggunaan uang fisik semakin jarang.
Tunjukkan kepada anak bagaimana internet banking atau aplikasi dompet digital bekerja. Bahkan, kamu bisa membuka rekening tabungan anak atau tabungan junior, sehingga mereka bisa melihat perkembangan tabungan mereka dalam bentuk digital. Ini juga jadi momen bagus untuk menjelaskan pentingnya keamanan saat mengelola uang secara online.
Mengajarkan Anak Investasi, Perlu atau Tidak?
Setelah anak mulai memahami konsep menabung, kamu juga bisa memperkenalkan konsep investasi sebagai lanjutan edukasi keuangan mereka. Dengan kata sederhana, jelaskan bahwa uang yang disimpan bisa “bertumbuh” jika diinvestasikan.
Tentu saja, semua ini disesuaikan dengan usia dan kesiapan anak. Namun, jika disampaikan dengan cara yang menyenangkan dan tidak memaksa, mereka bisa memahami prinsip investasi sejak dini.
Tidak ada usia pasti kapan anak harus mulai belajar menabung—yang paling penting adalah menyesuaikan dengan perkembangan dan rasa ingin tahu mereka. Tak perlu menunggu anak duduk di bangku sekolah dasar atau diajak ke bank, Kawan Puan bisa mulai dari sekarang dengan alat yang sederhana: celengan, uang saku, dan cerita-cerita menarik tentang mengelola uang.
Yang terpenting, buat prosesnya menyenangkan dan penuh makna. Sebab, kebiasaan baik yang dibangun sejak kecil akan terbawa hingga dewasa.
Baca Juga: Memahami Perbedaan Cara Menabung antara Laki-Laki dan Perempuan
(*)