Penyebab Lebih dari 1 Juta Sarjana Menganggur Menurut Kemnaker, Apa Solusinya?

Arintha Widya - Jumat, 4 Juli 2025
Solusi untuk banyaknya pengangguran di Indonesia.
Solusi untuk banyaknya pengangguran di Indonesia. JLGutierrez

Parapuan.co - Tingginya angka pengangguran di Indonesia masih menjadi tantangan besar, bahkan di kalangan terdidik. Data terbaru dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menunjukkan bahwa pada tahun 2025, terdapat lebih dari 1 juta lulusan sarjana yang menganggur. Angka ini terungkap saat Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyampaikan keynote speech dalam acara Kajian Tengah Tahun Indef 2025 di Jakarta, Rabu (2/7/2025), seperti mengutip Kompas.com.

Menurut data tersebut, tercatat ada 1.010.652 sarjana yang tidak bekerja, disusul lulusan diploma sebanyak 177.399 orang. Jika ditotal secara keseluruhan, pengangguran di Indonesia tahun ini mencapai 7,28 juta jiwa atau setara 4,76 persen dari total angkatan kerja.

Kenapa Banyak Sarjana Menganggur?

Fenomena menganggurnya para lulusan universitas ini tidak hanya soal kurangnya lapangan kerja. Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau yang akrab disapa Noel, menyebut bahwa penyebabnya cukup kompleks. Mulai dari ketidaksesuaian antara keterampilan sarjana dengan kebutuhan industri, ekspektasi gaji yang tinggi, hingga keengganan bekerja di wilayah terpencil.

"Pertama mungkin masalah salary. Jadi kan mereka sarjana tetapi ditawarkan gajinya (setara) lulusan SMA. Lalu lokasi (penempatan) dan kebutuhan industri tidak ketemu (dengan keterampilan para sarjana)," kata Noel.

Ia juga mengkritisi kecenderungan para sarjana yang hanya ingin bekerja di kota-kota besar atau lingkungan yang sudah nyaman secara fasilitas. Padahal, dari hasil sidak di daerah industri seperti Morowali, justru banyak perusahaan masih kekurangan tenaga kerja.

"Sarjana-sarjana ini kan terbiasa dengan kehidupan kita. Tiba-tiba dia harus ke kawasan yang enggak ada tempat hiburan dan lain-lain. Ini kan ngaruh ke psikologis mereka ya," tambahnya.

Solusi: Dari Reskilling hingga Optimalisasi Program Pemerintah

Pemerintah menyadari bahwa menyelesaikan masalah pengangguran, terutama di kalangan sarjana, tidak bisa dilakukan secara sepihak. Menurut Menaker Yassierli, solusi harus dilihat dari dua sisi: ketersediaan tenaga kerja (supply) dan permintaan tenaga kerja (demand).

Baca Juga: Simak, 3 Masalah yang Timbul Saat Menganggur dan Cara Mengatasinya

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Arintha Widya