Parapuan.co - Kawan Puan, pakaian dalam dan kaos kaki biasanya disimpan di bagian tertentu di lemari pakaian seperti laci atau justru laci khusus. Namun, meski sudah disimpan terpisah dari pakaian, pakaian dalam dan kaos kaki tak jarang terlihat berantakan dan tidak terurus.
Bukan tanpa alasan, terkadang banyak orang merasa kesulitan menjaga bagian ini tetap rapi karena ukurannya kecil, jumlah item yang banyak, dan minimnya sistem penyimpanan yang efektif. Padahal, menurut para organizer profesional, kuncinya sederhana, yaitu penyimpanan harus praktis, mudah diakses, dan tidak bikin repot.
Lantas, bagaimana cara menata pakaian dala mdan kaos kaki di laci agar lebih rapi, tidak mudah berantakan saat diakses? Simak penjelasan di bawah ini sebagaimana merangkum Real Simple!
1. Sortir Berdasarkan Jenis
Bukan cuma sekadar memisahkan kaos kaki dari pakaian dalam. Menurut Ryen Toft, pendiri Simply Luxe Organizing, langkah pertama yang sangat penting adalah decluttering alias memilah dan menyingkirkan yang tidak dipakai.
“Kalau kamu tidak pernah memakainya, berhentilah menyimpannya hanya karena alasan 'siapa tahu nanti butuh'. Simpan hanya yang kamu suka dan benar-benar pakai!” jelas Toft.
Setelah itu, lakukan penyortiran lebih detail. Untuk kaos kaki, pisahkan berdasarkan fungsi: kaos kaki olahraga, no-show, kaos kaki formal, kaos kaki rumahan yang nyaman, hingga kaos kaki kompresi. Untuk pakaian dalam, pisahkan celana dalam biasa, thong, bra, sports bra, dan shapewear.
2. Lipat atau Gunakan Bins: Sesuaikan dengan Gaya Hidupmu
Bagian ini paling fleksibel—tidak ada aturan baku, karena yang terpenting adalah mudah dirawat. “Pakaian dalammu tidak harus terlihat seperti etalase toko,” ujar Ashley Murphy, CEO NEAT Method.
Baca Juga: Seberapa Sering Perempuan Perlu Mengganti Pakaian Dalam dan Beli Baru?
“Kebanyakan orang malas melipat satu per satu, dan bahan licin justru bikin frustrasi. Jadi cukup pisahkan berdasarkan jenis, masukkan ke dalam bin atau pembagi laci, selesai. Sistem sederhana jauh lebih tahan lama dibanding lipatan sempurna,” imbuhnya.
Namun, kalau kamu suka tampilan rapi ala butik, Toft menyarankan metode lipatan vertikal. “Lipat sekali atau dua kali hingga membentuk persegi panjang kecil yang bisa berdiri tegak di dalam laci.”
Untuk kaos kaki, kedua ahli sepakat satu hal: berhenti membuat ‘bola kaos kaki’. “Jangan lagi melilit satu kaos kaki ke pasangannya. Itu bisa merusak elastis. Cukup letakkan rata dan lipat menjadi dua atau tiga, tergantung tinggi lacinya. Dengan begitu, kaos kaki bisa disusun tegak berdasarkan jenis, tetap rapi, dan kamu bisa melihat semua koleksimu,” tegas Murphy.
3. Tentukan Zona untuk Masing-Masing Jenis
Langkah terakhir: setiap kategori atau jenis harus punya ‘jalur’ atau zona sendiri. Murphy menyarankan memakai bin terpisah untuk pakaian dalam. Sesuaikan dengan ukuran laci dan jumlah jenis yang kamu punya. Untuk kaos kaki, Toft menyarankan pembagi laci yang bisa disesuaikan agar tiap zona tetap terjaga, tidak bercampur.
Untuk anak-anak atau yang ingin sistem lebih instan, gunakan honeycomb organizer (penyusun berbentuk sarang lebah). “Model ini sangat cocok karena bentuknya tidak berubah dan memudahkan kita menarik dan menyimpan barang tanpa mengacaukan zona lain,” jelas Toft.
Menata laci kaos kaki dan pakaian dalam bukan hanya soal kerapian visual, tapi juga kenyamanan dan efisiensi di kehidupan sehari-hari. Dengan metode sortir, lipat, dan zona, kamu tidak hanya merapikan barang, tapi juga mengurangi stres kecil tiap pagi saat memilih apa yang akan dikenakan.
Sistemnya sederhana, hasilnya nyata. Kawan Puan perlu mencoba, nih, supaya laci pakaianmu tetap rapi.
Baca Juga: 5 Langkah Menata Lemari Pakaian dengan Mudah dan Efektif untuk Perempuan
(*)