3 Cara agar Kondisi Fisik dan Mental Ibu Tetap Stabil di Tengah Padatnya Rutinitas

Saras Bening Sumunar - Kamis, 26 Juni 2025
Menjaga kesehatan fisik dan mental ibu.
Menjaga kesehatan fisik dan mental ibu. fizkes

Parapuan.co - Menjadi seorang ibu memberikan tantangan tersendiri bagi perempuan. Setiap hari, kamu mungkin harus berperan sebagai pengasuh, guru, juru masak, sekaligus manajer rumah tangga.

Tak jarang, tekanan dari berbagai arah, baik fisik maupun mental membuatmu merasa lelah, kewalahan, bahkan kehilangan keseimbangan dalam hidup. Menurut sebuah penelitian oleh JAMA Internal Medicine, ditemukan banyak ibu berjuang dengan kesehatan mental dan fisik mereka.

Studi yang melibatkan 189.417 ibu menunjukkan bahwa hanya 25,8 persen ibu memiliki kondisi kesehatan mental yang stabil. Sementara sisanya menunjukkan kondisi kesehatan mental yang buruk atau cukup buruk.

Selain kesehatan mental, kesehatan fisik ibu juga menurun. Sebanyak 15 persen ibu yang melaporkan kesehatan fisik mereka dalam kondisi baik. Lebih jauh lagi, hasil penelitian tersebut juga menemukan bahwa ketidakstabilan kondisi fisik dan mental ibu memberikan dampak serius.

Kesehatan mental ibu yang buruk bisa berpengaruh pada perkembangan anak usia dini hingga mental jangka panjang anak. Lantas, apa yang perlu dilakukan agar fisik dan mental ibu tetap stabil?

Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional yang jatuh pada 29 Juni 2025, berikut cara agar fisik dan mental ibu tetap stabil di tengah berbagai peran yang harus dijalani.

1. Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri

Merujuk dari laman Mayo Clinic Health, langkah untuk memulihkan kondisi fisik dan mental ibu adalah dengan meluangkan waktu untuk diri sendiri alias me timeMe time bukan berarti egois, melainkan bentuk cinta pada diri sendiri.

Sisihkan waktu setiap hari, meski hanya 10-15 menit, untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan seperti membaca buku, merajut, berjalan santai, atau sekadar minum teh sambil mendengarkan musik favorit.

Baca Juga: Peran Bidan sebagai Garda Terdepan Kesehatan Ibu dan Anak, Tak Cuma Bantu Persalinan

Kegiatan ini dapat membantu meredakan stres dan memperkuat koneksi kamu dengan diri sendiri, yang sering kali terlupakan karena fokus sepenuhnya pada keluarga.

2. Konsumsi Makanan Sehat

Apa yang kamu makan sangat memengaruhi energi, suasana hati, dan kesehatan hormonalmu. Cobalah untuk memperbanyak konsumsi makanan alami seperti sayur, buah, biji-bijian utuh, protein tanpa lemak, dan lemak sehat seperti alpukat atau ikan berlemak.

Hindari konsumsi gula berlebih dan makanan olahan yang bisa memicu fluktuasi emosi. Jangan lupa minum cukup air putih agar tubuhmu tetap terhidrasi dengan baik.

3. Bangun Sistem Dukungan yang Positif

Kamu tidak harus menjalani semuanya sendirian. Berbagilah cerita dan beban dengan pasangan, sahabat, atau komunitas ibu-ibu lainnya. Memiliki orang-orang yang bisa kamu andalkan secara emosional sangat penting untuk menjaga kesehatan mental.

Jangan ragu untuk meminta bantuan, baik itu dalam mengurus anak, membersihkan rumah, atau sekadar butuh teman bicara. Ingat, ibu yang kuat bukan berarti ibu yang tidak pernah minta tolong.

Menjaga tubuh dan pikiran tetap stabil sebagai ibu memang bukan tugas yang mudah, tapi juga bukan hal mustahil. Kuncinya adalah mengizinkan diri sendiri untuk bernapas, memberi ruang umerasakan emosi, dan tetap terhubung dengan kebutuhan pribadi di tengah tanggung jawab besar.

Ketika kamu mulai mencintai dan merawat diri sendiri dengan cara yang tepat, maka kamu akan lebih mampu mencintai dan merawat keluargamu dengan sepenuh hati. Ingatlah selalu, ibu yang bahagia dan sehat adalah fondasi bagi keluarga harmonis.

Baca Juga: Brainrot Anomaly, Apa yang Perlu Dikhawatirkan Ketika Konten Absurd Jadi Hiburan Digital?

Sumber: Mayo Clinic Health System
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini