Parapuan.co - Drama China Dear Enemy menawarkan lebih dari sekadar kisah percintaan. Di tengah dominasi romansa di genre drama Asia, serial ini memilih jalur yang lebih dewasa dan emosional dengan mengeksplorasi sisi kompleks perempuan, mulai dari ambisi, pernikahan, rasa iri, dan pertemanan yang rapuh.
Di balik narasinya yang terasa personal dan penuh konflik batin, drama ini menyuguhkan potret jujur tentang bagaimana relasi perempuan bisa sangat rumit, namun juga penuh potensi untuk sembuh dan tumbuh kembali.
Drama Dear Enemy layak untuk masuk daftar tontonanmu sembari menunggu drakor favoritmu tayang. Sebelum itu, intip dulu beberapa highlight yang ada di dracin Dear Enemy seperti melansir Soompi berikut ini!
Persahabatan yang Berubah Jadi Persaingan
Dalam drama, dikisahkan bahwa Luo Man (diperankan Gao Ye) dan Chen Kai Xi (diperankan Michelle Chen) dulu adalah sahabat dekat semasa kuliah, sama-sama belajar sastra dan bermimpi besar. Namun, waktu memisahkan jalan mereka: Luo Man tumbuh menjadi penulis skenario ternama yang mandiri secara finansial, sementara Chen Kai Xi memilih menjadi ibu rumah tangga dan tampak bahagia dalam pernikahannya.
Secara lahiriah, hubungan mereka masih terlihat hangat, namun di balik itu tersimpan perasaan tidak nyaman dan kecemburuan satu sama lain. Luo Man merasa usahanya kerasnya tak sebanding dengan apa yang dimiliki Chen Kai Xi.
Dalam satu momen jujur, Luo Man mengibaratkan dirinya sebagai kelinci yang berlari sekuat tenaga hanya untuk melihat angsa (Chen Kai Xi) melayang dengan anggun dan menang “tanpa usaha”. Di sisi lain, Chen Kai Xi yang tampak tenang menyimpan luka dalam pernikahannya dan krisis identitas sebagai perempuan yang meninggalkan ambisi masa mudanya demi cinta.
Hadirnya Zhong Qing Cheng: Perempuan Ambisius yang Disalahpahami
Zhong Qing Cheng (diperankan Wan Peng), seorang influencer ambisius dan calon aktris, masuk ke dalam kehidupan dua sahabat ini dan secara tak sengaja menjadi pemicu konflik baru. Hubungannya dengan suami Chen Kai Xi membawa ketegangan, dan mudah sekali baginya dilabeli sebagai “perusak rumah tangga”.
Baca Juga: Sinopsis Series Professional Single, Drama China yang Tayang Eksklusif di Viu
Namun, seiring cerita berjalan, penonton diajak melihat sisi lain dari Qing Cheng—seorang perempuan muda yang tahu apa yang ia inginkan, punya batasan, dan tidak mau menjadi sekadar karakter tempelan dalam narasi orang lain.
Keberadaan Qing Cheng justru menantang narasi usang tentang perempuan “baik” vs “penggoda”. Ia menuntut ruangnya sendiri sebagai perempuan yang punya agensi, dan mengajak penonton untuk berhenti menilai terlalu cepat.
Narasi Dekat dan Personal: Saat Perempuan Menjadi Pencerita Utama
Yang membuat Dear Enemy terasa segar adalah bagaimana Luo Man kerap berbicara langsung ke penonton. Gaya ini tidak hanya membuat kita lebih dekat dengan tokoh utamanya, tetapi juga menyadarkan kita bahwa Luo Man adalah narator yang tidak selalu dapat dipercaya.
Pandangannya bisa bias, dan justru di sanalah letak kejujuran emosionalnya, bahwasanya tidak semua perempuan protagonis harus sempurna atau selalu benar.
Dengan pendekatan ini, drama ini mengundang penonton untuk menelaah ulang siapa sebenarnya "musuh" dalam hidup mereka. Terkadang, musuh itu bukan orang lain, tetapi rasa tidak aman, harapan yang tidak realistis, atau luka masa lalu yang belum sembuh.
Tentang Menyembuhkan dan Memaafkan
Di tengah konflik dan ketegangan yang membara, Dear Enemy tidak lupa menghadirkan harapan. Persahabatan Luo Man dan Chen Kai Xi perlahan membaik seiring mereka saling membuka diri dan memahami satu sama lain.
Drama ini menunjukkan bahwa meski relasi perempuan bisa diliputi iri dan salah paham, ada ruang untuk saling mendukung, menyembuhkan, dan tumbuh bersama. Yuk, intip trailer drama yang tayang di WeTV ini:
Baca Juga: Sinopsis Series Go Back Lover, Drama China yang Sedang Viral di TikTok
(*)