Parapuan.co - Sejak tahun 2014, L’Oréal melalui program "Beauty For a Better Life (BFBL)" telah mengajak perempuan Indonesia yang memiliki keterbatasan sosial dan ekonomi agar punya kesempatan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik melalui dunia kecantikan. Program ini menyediakan pelatihan intensif gratis untuk tata rambut dan tata rias yang bersertifikat, dan telah memberdayakan 6.424 perempuan Indonesia untuk mendapatkan akses ke dunia kerja dan menjadi lebih mandiri secara ekonomi.
"Selama 45 tahun di Indonesia, L’Oréal telah menjangkau hampir 1 juta orang melalui berbagai inisiatif—salah satunya adalah program 'Beauty For a Better Life'. Di Indonesia, partisipasi perempuan dalam dunia kerja masih cukup rendah — hanya 53,4%," tutur Melanie Masriel, Chief of Corporate Affairs, Engagement, and Sustainability L’Oréal Indonesia, dalam siaran pers yang diterima PARAPUAN.
"Melalui 'Beauty For a Better Life', L’Oréal percaya bahwa kecantikan bisa menjadi jalan untuk menciptakan perubahan yang nyata. Bukan hanya sekadar soal penampilan, tapi tentang pemberdayaan, kemandirian, dan masa depan yang lebih cerah," imbuh Melanie Masriel.
Sebagai salah satu dari 11 pusat pelatihan/training center (TC) yang dibina oleh L’Oréal Indonesia, program Beauty For A Better Life juga hadir di Kabupaten Cianjur. Bermitra dengan Yayasan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA), L’Oréal Indonesia telah membantu memberdayakan perempuan dan membuka akses yang lebih luas terhadap peluang kerja bagi para lulusannya.
Cianjur menjadi salah satu daerah prioritas bagi L’Oréal Indonesia dan PEKKA karena karakteristik unik yang dimilikinya. Salah satunya adalah tantangan sosioekonomi dimana perempuan memiliki kecenderungan untuk menikah lebih muda, tanpa memiliki keterampilan dan Pendidikan yang mumpuni.
Nani Zulminarni, Pendiri dan Ketua Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) menyampaikan, "PEKKA dan L’Oréal memiliki kesamaan visi, yaitu membuat perempuan menyadari pentingnya keterampilan untuk kehidupannya. Kecantikan merupakan anugerah yang perlu disyukuri dengan cara merawatnya, kecantikan dapat memberikan kepercayaan diri untuk perempuan berinteraksi, dan keterampilan kecantikan dapat menjadi salah satu sumber penghidupan."
Ia menamabahkan, "Kehadiran pelatihan gratis BFBL di Cianjur memberi bekal keterampilan tata rias yang professional bagi para perempuan yang membutuhkan. Sejak 2014 hingga saat ini, sebanyak 747 perempuan telah menyelesaikan pelatihan tata rambut di TC Cianjur."
Untuk menjadi peserta "Beauty For A Better Life", calon peserta akan melalui beberapa tahapan seleksi untuk memastikan bahwa program ini dapat menjangkau perempuan yang memiliki semangat juang tinggi dan sangat membutuhkan kemampuan dalam bidang kecantikan. Setelah terpilih, peserta akan menjalani pelatihan intensif selama 4 (empat) bulan tentang berbagai skill professional mulai dari perawatan rambut creambath, haircut, smoothing hingga coloring. Semua hal tersebut diberikan tanpa biaya bagi para peserta.
"Dari hasil survei terakhir tahun 2023, 98% peserta mengaku mendapatkan keterampilan yang benar-benar bermanfaat dan merasakan dampak positif dalam hidup mereka - baik dari sisi kemampuan teknis, kepercayaan diri, maupun kemandirian. Bahkan, 88% dari mereka berhasil mendapatkan pekerjaan atau memulai usaha dalam waktu 6 bulan setelah lulus dari pelatihan," papar Melanie.
Baca Juga: Program Pelatihan Ini Persiapkan UMKM Perempuan agar Bisa Ekspor
Para lulusan program ini bisa bekerja dari rumah, menawarkan jasa home service, bekerja di salon, bahkan membuka usaha salon sendiri. Dari ratusan perempuan yang telah dilatih di TC Cianjur, terdapat tiga sosok alumni inspiratif yang kisahnya dapat menggambarkan bagaimana pelatihan dari "Beauty For A Better Life" telah membuka jalan menuju kemandirian, kepercayaan diri, dan perubahan hidup yang berarti. Diantaranya adalah:
1. Ai Elis - “Salon Menjadi Bakul Harapan bagi Keluarga dan Karyawan”
/photo/2025/06/25/ai-elis-alumni-beauty-for-a-bet-20250625115107.jpg)
Ai Elis (33) merupakan seorang alumni program "Beauty for a Better Life (BFBL)" tahun 2021. SMP adalah akhir dari perjalanan pendidikannya, usaha sembako yang dijalani bersama pasangan tidak berbuah manis, dan pernikahannya kandas. Ai Elis berpikir keras untuk menghidupi anak semata wayangnya. Program pelatihan gratis BFBL membawa angin segar dan harapan bagi masa depan anak tercinta.
Ai Elis pun mendaftar dan mengikuti kursus dengan sungguh-sungguh. Usahanya berbuah hasil. Dengan keterampilan baru dan setelah mengumpulkan hasil kerjanya selama 2 tahun, Ai Elis memberanikan diri untuk membuka salon. Perlahan namun pasti, salon yang ia mulai 1 kaca kini berkembang menjadi 4, 1 lantai menjadi 2, lokasi di dalam gang menjadi salon di pinggir jalan yang lebih strategis.
Bahkan, layanannya berkembang selain layanan rambut tetapi juga eyelash extension, nail art, hingga sulam alis. Kini, Ai Elis tidak hanya menghidupi anak-anaknya, tetapi juga para karyawan yang menggantungkan penghidupan dari dunia kecantikan.
2. Yuyun Mulyana - “Hampir Pergi, BFBL Membawanya Kembali”
/photo/2025/06/25/yuyun-mulyana-alumni-beauty-for-20250625115107.jpg)
Yuyun Mulyana (39) adalah Alumni Beauty for a Better Life (BFBL) Cianjur tahun 2021. Dulu, Yuyun adalah ibu rumah tangga dengan suami seorang supir angkutan umum (angkot). Saat pandemi COVID-19 melanda, angkot sumber mata pencahariannya terjual. Tanpa ada keterampilan dan pengalaman kerja, Yuyun berinisiatif mengajukan diri menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Arab Saudi.
Sebuah keputusan berat yang harus diambil karena ingin membantu perekonomian keluarga. Di tengah proses keberangkatan, seorang kawan lama yang sudah jarang didengar kabarnya hadir kembali di kehidupan Yuyun. Beliau mengetahui kondisi Yuyun dan menyarankannya mengikut program pelatihan kecantikan gratis "Beauty for a Better Life".
Kesempatan untuk tetap dekat dengan keluargapun diambil, Yuyun mengikuti program pelatihan dengan hati senang dan bersemangat. Jarak tempuh satu jam antara rumah dan training center BFBL pun ditempuh dengan sepeda motor yang dipinjam dari saudara. Kini, bekerja di salon kawan lamanya dan melayani home service, Yuyun bisa membantu perekonomian keluarga sambil tetap dekat dengan orang-orang terkasih. Semua dilakukan Yuyun untuk keluarga kecilnya.
Baca Juga: Kemendag Luncurkan Program Pelatihan AI Generatif agar UMKM Bisa Ekspor
3. Tarsidah - “Servis Potong Rambut Gratis Menjadi Awal Kisah Tarsidah”
/photo/2025/06/25/tarsidah-alumni-beauty-for-a-be-20250625115107.jpg)
Tarsidah (40) atau yang biasa dipanggil Chelsea lulus dari program "Beauty for a Better Life (BFBL)" pada tahun 2022. Menikah di usia 14 tahun, Tarsidah memiliki keinginan kuat untuk membantu menghidupi keluarga dan 2 anak, mulai dari menjadi juru masak di pesantren.
Saat mendengar tentang kesempatan mendapatkan pelatihan gratis BFBL, Tarsidah tanpa ragu mendaftar, mengharapkan perubahan untuk masa depan anak-anaknya. Bagi Tarsidah, BFBL tidak hanya memberikan keterampilan baru, tetapi juga persaudaraan dan tempat belajar yang nyaman. Setelah lulus, Tarsidah yang tidak memiliki koneksi memutar otak untuk mendapatkan pelanggan.
Ia menawarkan jasa potong rambut keliling gratis, dimana ia bisa melayani hingga 30 kepala perhari. Ia rela dibayar seikhlasnya, semua dilakukan untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan dan mengasah skill yang sudah didapat dari pelatihan BFBL. Usahanya membuahkan hasil.
Beberapa pelanggannya mulai menjadi pelanggan rutin, ia mendapatkan pekerjaan di salon, dan lebih banyak lagi orang yang mengetahui keterampilan Tarsidah. Kini, Tarsidah dapat membantu perekonomian keluarga dari penghasilannya di salon dan layanan home service.
Tak jarang, kondisi hujan, melayani home service hingga larut malam, dengan jarak tempuh lebih dari 2 jam dilalui. Tarsidah bersyukur, kini ia bisa menjalankan hobi yang menghasilkan.
Tiga kisah inspiratif ini merupakan sebagian kecil dari hampir 1 juta penerima manfaat berbagai program sosial L’Oréal selama 45 tahun berada di Indonesia. Kisah Ai Elis, Yuyun, dan Tarsidah mengingatkan kembali esensi kecantikan dalam menggerakkan kepercayaan diri individu dalam menciptakan masyarakat yang berdaya.
Baca Juga: Komdigi Buka Pelatihan Aplikasi Perkantoran bagi Guru dan Tenaga Kependidikan
(*)