Kesempatan untuk tetap dekat dengan keluargapun diambil, Yuyun mengikuti program pelatihan dengan hati senang dan bersemangat. Jarak tempuh satu jam antara rumah dan training center BFBL pun ditempuh dengan sepeda motor yang dipinjam dari saudara. Kini, bekerja di salon kawan lamanya dan melayani home service, Yuyun bisa membantu perekonomian keluarga sambil tetap dekat dengan orang-orang terkasih. Semua dilakukan Yuyun untuk keluarga kecilnya.
Baca Juga: Kemendag Luncurkan Program Pelatihan AI Generatif agar UMKM Bisa Ekspor
3. Tarsidah - “Servis Potong Rambut Gratis Menjadi Awal Kisah Tarsidah”
/photo/2025/06/25/tarsidah-alumni-beauty-for-a-be-20250625115107.jpg)
Tarsidah (40) atau yang biasa dipanggil Chelsea lulus dari program "Beauty for a Better Life (BFBL)" pada tahun 2022. Menikah di usia 14 tahun, Tarsidah memiliki keinginan kuat untuk membantu menghidupi keluarga dan 2 anak, mulai dari menjadi juru masak di pesantren.
Saat mendengar tentang kesempatan mendapatkan pelatihan gratis BFBL, Tarsidah tanpa ragu mendaftar, mengharapkan perubahan untuk masa depan anak-anaknya. Bagi Tarsidah, BFBL tidak hanya memberikan keterampilan baru, tetapi juga persaudaraan dan tempat belajar yang nyaman. Setelah lulus, Tarsidah yang tidak memiliki koneksi memutar otak untuk mendapatkan pelanggan.
Ia menawarkan jasa potong rambut keliling gratis, dimana ia bisa melayani hingga 30 kepala perhari. Ia rela dibayar seikhlasnya, semua dilakukan untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan dan mengasah skill yang sudah didapat dari pelatihan BFBL. Usahanya membuahkan hasil.
Beberapa pelanggannya mulai menjadi pelanggan rutin, ia mendapatkan pekerjaan di salon, dan lebih banyak lagi orang yang mengetahui keterampilan Tarsidah. Kini, Tarsidah dapat membantu perekonomian keluarga dari penghasilannya di salon dan layanan home service.
Tak jarang, kondisi hujan, melayani home service hingga larut malam, dengan jarak tempuh lebih dari 2 jam dilalui. Tarsidah bersyukur, kini ia bisa menjalankan hobi yang menghasilkan.
Tiga kisah inspiratif ini merupakan sebagian kecil dari hampir 1 juta penerima manfaat berbagai program sosial L’Oréal selama 45 tahun berada di Indonesia. Kisah Ai Elis, Yuyun, dan Tarsidah mengingatkan kembali esensi kecantikan dalam menggerakkan kepercayaan diri individu dalam menciptakan masyarakat yang berdaya.
Baca Juga: Komdigi Buka Pelatihan Aplikasi Perkantoran bagi Guru dan Tenaga Kependidikan
(*)