Parapuan.co - Industri kecantikan kini tak hanya bicara soal hasil akhir di kulit, tetapi juga soal dampaknya terhadap lingkungan. Sayangnya, kemasan produk kecantikan menyumbang angka limbah yang mengkhawatirkan.
Menurut Gina Herrera, pakar industri kecantikan dari TerraCycle, "Industri kosmetik global menghasilkan 120 miliar unit kemasan setiap tahun, termasuk kardus pembungkus parfum, serum, dan pelembap yang ikut menyumbang hilangnya 18 juta hektar hutan setiap tahunnya."
Namun, masih banyak orang enggan mendaur ulang kemasan kecantikan karena dianggap merepotkan. Padahal, jika tidak diatasi, limbah ini akan terus menumpuk. Kawan Puan bisa, lho, berkontribusi menjaga lingkungan dari limbah kemasan kosmetik dengan mengikuti panduan yang dikutip dari Real Simple di bawah ini!
1. Kenali Jenis dan Simbol pada Kemasan
Langkah pertama sebelum mendaur ulang adalah memahami jenis bahan dan simbol daur ulang pada kemasan. Namun, jangan hanya terpaku pada simbol segitiga daur ulang karena tidak semua menandakan kemasan tersebut bisa diproses di fasilitas daur ulang lokal.
Gina Herrera menjelaskan, "Pada kenyataannya, hanya plastik dengan angka 1 atau 2 di dalam simbol panah yang benar-benar bisa didaur ulang di program daur ulang pinggir jalan."
Jadi, pastikan kamu membaca label dan memeriksa nomor pada kemasan sebelum memasukkannya ke tempat sampah daur ulang.
2. Cek Aturan Daur Ulang Daerah Setempat
Setiap daerah bisa punya peraturan berbeda soal daur ulang. Datang dan tanyakan dulu apakah suatu bahan diterima di tempat daur ulang lokal. Ini penting agar kemasan tidak berakhir sebagai sampah biasa karena salah tempat buang.
Baca Juga: Komunitas Ini Wujudkan Ide Usaha Daur Ulang Sampah APK Pemilu 2024
3. Manfaatkan Program Daur Ulang Alternatif
Beberapa produk kecantikan memang sulit didaur ulang lewat fasilitas biasa. Namun, kini banyak merek kecantikan sadar lingkungan yang menyediakan program daur ulang sendiri.
Contohnya, TerraCycle bekerja sama dengan Nordstrom dalam program BEAUTYCYCLE, yang memungkinkan konsumen mengembalikan kemasan bekas dari merek apa pun di titik pengumpulan di toko.
Merek lain seperti Garnier, L’Occitane, Paula’s Choice, Burt’s Bees, dan Herbal Essences juga punya program serupa. Melalui kerja sama ini, limbah yang biasanya tak bisa didaur ulang tetap bisa diproses dengan benar.
4. Gunakan Produk Berkemasan Mono-Material
Aturan umum yang mudah diingat: semakin sedikit jenis bahan dalam satu kemasan, semakin besar peluangnya untuk bisa didaur ulang. Hindari kemasan yang menggabungkan plastik, kaca, dan logam sekaligus. Jika memungkinkan, pilih kemasan dari satu bahan saja, misalnya botol kaca atau plastik polos.
Tak perlu repot melepas label pada kemasan, karena pabrik daur ulang umumnya memiliki teknologi pemanas khusus untuk menghilangkan label secara otomatis.
5. Hindari Produk yang Sulit Didaur Ulang
Ada beberapa jenis kemasan yang sangat sulit, bahkan tidak bisa didaur ulang:
- Kemasan terlalu kecil (< 5 cm) seperti lip balm mini, produk travel-size, dan tutup botol.
- Kemasan berwarna gelap, karena tak bisa dideteksi oleh mesin daur ulang.
- Kemasan dengan bahan campuran seperti cermin, magnet, atau logam di dalam kemasan makeup.
- Produk seperti sheet mask, tube elastis, dan kuas makeup.
Baca Juga: Mengenal Loulourose, Brand Perhiasan yang Memakai Emas dan Perak Daur Ulang
Contoh produk yang masuk kategori sulit didaur ulang:
- Perawatan Rambut: tutup botol shampoo/conditioner, trigger spray.
- Perawatan Kulit: tube lip balm, dispenser sabun atau lotion.
- Kosmetik: tube maskara, casing eyeshadow, pensil concealer dan eyeliner.
6. Berinvestasi pada Produk Isi Ulang (Refillable)
Cara paling efektif untuk mengurangi limbah adalah menggunakan kembali kemasan yang sama. Kamu bisa memilih produk kecantikan berbasis isi ulang, sehingga kamu tak perlu membuang kemasan tiap kali produk habis.
Gina Herrera menekankan pentingnya langkah ini. Ia menjelaskan, "Jika kita tidak bisa mengurangi jumlah produk yang kita beli, maka menggunakan kembali dan mendaur ulang adalah pilihan terbaik berikutnya. Lebih dari 90% dampak lingkungan sebuah produk berasal dari ekstraksi dan pemrosesan bahan mentahnya."
Daur ulang kemasan kecantikan bukan hanya tren, melainkan tanggung jawab bersama demi masa depan yang lebih hijau.
Dengan memahami jenis kemasan, memanfaatkan program daur ulang khusus, dan beralih ke produk isi ulang, kamu telah ikut berkontribusi mengurangi jejak karbon industri kecantikan.
Cantik tak harus mengorbankan bumi. Yuk mulai dari kemasan bekas di meja riasmu!
Baca Juga: Terapkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan di Rumah, Ikuti Tips Daur Ulang Limbah Ini
(*)