Staf Presiden Jadi Korban, Kenali Love Scamming yang Incar Wanita Karier dan Kiat Menghindarinya

Arintha Widya - Kamis, 19 Juni 2025
Apa itu love scamming dan cara menghindarinya.
Apa itu love scamming dan cara menghindarinya. Frank Brennan

Parapuan.co - Kasus love scamming atau dikenal pula dengan istilah romance scam kembali menjadi sorotan setelah seorang perempuan berusia 21 tahun bernama Marfuah ditangkap karena menipu sejumlah perempuan karier melalui media sosial.

Modusnya: menyamar sebagai pria mapan yang bekerja sebagai pilot dan membangun hubungan emosional dengan korbannya, sebelum akhirnya meminta uang dengan berbagai dalih. Dikutip dari Kompas.com, salah satu korban adalah seorang staf media pribadi Presiden Prabowo Subianto, yang disebut mengalami kerugian hingga Rp48 juta.

Fenomena ini bukan hal baru dan terus berkembang seiring kemajuan teknologi. Love scamming bukan hanya persoalan relasi palsu, tapi juga bentuk manipulasi psikologis yang merugikan secara emosional dan finansial.

Apa Itu Love Scamming?

Love scamming atau romance scamming adalah bentuk penipuan di mana pelaku membangun hubungan romantis palsu secara daring (online) untuk memperoleh keuntungan pribadi, biasanya berupa uang.

Penipu merancang persona yang menarik dan meyakinkan—sering kali berpura-pura sebagai orang sukses, sedang berada di luar negeri, atau bekerja di profesi bergengsi seperti tentara, dokter, atau pilot.

Setelah hubungan terasa dekat dan korban merasa nyaman, pelaku mulai memanfaatkan kepercayaan tersebut dengan meminta bantuan finansial. Dalihnya bisa sangat beragam: dari kebutuhan darurat, biaya keluarga, bahkan biaya perjalanan untuk bertemu langsung. Namun, semua itu hanyalah rekayasa.

Menurut laporan Komisi Perdagangan Federal (FTC) di Amerika Serikat yang dirangkum dari US Immigration and Customs Enforcement, pada tahun 2022 saja, hampir 70.000 orang melaporkan telah menjadi korban romance scam.

Kerugian total yang dialami, terutama oleh warga lanjut usia, mencapai ratusan juta dolar AS. Ini menunjukkan bahwa penipuan berkedok cinta bukan hanya marak, tetapi juga sangat merugikan.

Baca Juga: Apa Itu Backstabber Seperti Karakter Teman Park Min Young di Marry My Husband?

Modus dan Tanda-Tanda Umum Love Scam

Modus dalam love scamming sering kali memiliki pola tertentu:

  • Pelaku menghubungi korban melalui media sosial atau aplikasi kencan.
  • Menyamar sebagai sosok yang sukses, baik, dan penuh perhatian.
  • Menggiring komunikasi keluar dari platform awal ke aplikasi pribadi seperti WhatsApp atau Telegram.
  • Menghindari panggilan video, atau saat video call wajah mereka tidak terlihat jelas.
  • Menyatakan cinta atau perasaan mendalam dalam waktu yang singkat.
  • Meminta uang dengan alasan mendesak dan penuh emosi.
  • Menyampaikan keinginan untuk bertemu langsung, tapi selalu batal dengan alasan yang mencurigakan.

Di kasus Marfuah, ia menggunakan akun Instagram palsu untuk mengaku sebagai pilot Emirates, lalu memulai komunikasi dengan korban melalui Direct Message (DM), sebelum akhirnya berpindah ke WhatsApp. Setelah hubungan emosional terbangun, ia meminta uang dengan alasan biaya administrasi kerabatnya.

Bisa Dilakukan Siapa Saja, Bisa Menimpa Siapa Saja

Satu hal penting yang perlu disadari adalah, pelaku love scamming tidak terbatas pada laki-laki. Seperti yang terjadi pada kasus Marfuah, pelaku justru adalah perempuan yang menyamar sebagai laki-laki.

Ini menunjukkan bahwa kejahatan digital tidak mengenal gender. Demikian pula, korban love scamming bisa berasal dari latar belakang mana saja—termasuk perempuan yang cerdas, mapan, dan mandiri secara finansial.

Hubungan emosional yang dibangun secara intens dan meyakinkan membuat korban merasa terhubung dan percaya sepenuhnya, bahkan ketika belum pernah bertemu langsung.

Keinginan manusia untuk dicintai, diperhatikan, dan dihargai adalah celah yang dimanfaatkan oleh para pelaku. Dan karena kebutuhan emosional ini bersifat universal, tidak mengherankan bila korban berasal dari berbagai usia, profesi, dan pendidikan.

Cara Mencegah agar Tidak Menjadi Korban Love Scam

Baca Juga: Apa Itu Emotionally Unavailable? Ini Tanda-Tanda Pasanganmu Mengalaminya

Agar tidak terjebak, berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan:

  • Waspadai hubungan yang berjalan terlalu cepat. Bila seseorang baru dikenal tapi langsung menyatakan cinta atau komitmen dalam waktu singkat, patut dicurigai.
  • Hindari mengirim uang kepada orang yang belum pernah ditemui langsung. Ini adalah prinsip dasar dalam keamanan digital.
  • Jangan mudah tergiur profil glamor. Banyak scammer menggunakan foto palsu atau hasil rekayasa AI.
  • Cek ulang identitas. Gunakan pencarian gambar terbalik (reverse image search) untuk memastikan foto yang digunakan tidak dipakai di akun lain.
  • Waspadai jika seseorang selalu menghindari video call.
  • Jangan pindah platform komunikasi terlalu cepat. Pelaku biasanya mengajak pindah ke aplikasi lain agar tidak terdeteksi sistem keamanan di media sosial atau aplikasi kencan.
  • Bicara dengan orang terpercaya. Jika merasa ragu atau bingung, jangan sungkan untuk curhat ke teman atau keluarga.

Love scamming adalah bentuk kekerasan emosional yang dibalut dalam relasi pura-pura. Ia bisa dilakukan oleh siapa saja, dan bisa menjebak siapa saja. Semakin kita memahami pola dan tanda-tandanya, semakin besar kemungkinan kita untuk terhindar dari jebakannya.

Di era digital, menjaga hati dan kewarasan menjadi sama pentingnya dengan menjaga dompet dan data pribadi. Jangan biarkan rasa cinta buta membuat kita kehilangan nalar dan akhirnya menanggung luka yang tak hanya finansial, tetapi juga emosional.

Baca Juga: Fenomena Love Scam, Mengapa Korban Jarang Lapor dan Memilih Menutupinya?

(*)

Sumber: Berbagai sumber
Penulis:
Editor: Arintha Widya