Hal tersebut menjadikan Mini ATM HausJo solusi ideal bagi UMKM yang ingin menambah layanan finansial di lingkungan tempat tinggal atau usaha mereka, termasuk di wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T).
“Banyak mitra UMKM yang memilih Mini ATM HausJo karena fleksibel. Tanpa target bulanan dan tidak harus setor deposit, mereka bisa langsung punya mesin dan mulai melayani masyarakat,” kata perwakilan HausJo.
Baca Juga: Transaksi Naik 30x Lipat, Ini Fitur TikTok yang Harus Dimanfaatkan UMKM
/photo/2025/06/09/hausjo-1jpg-20250609051824.jpg)
2. Dukungan Teknis Bagi Para Agen
Dalam beberapa bulan terakhir, HausJo juga aktif berkolaborasi dengan komunitas UMKM dan merchant lokal.
HausJo menghadirkan pelatihan serta dukungan teknis bagi calon agen yang ingin memulai usaha jasa keuangan sendiri, tanpa harus terikat sistem mitra bank.
Selain itu, HausJo juga menghadirkan layanan pelanggan yang responsif. Tim support siap membantu agen dalam mengatasi kendala teknis, penggunaan mesin, hingga konsultasi usaha.
3. Mudah Diakses, Tidak Butuh Latar Belakang Keuangan
Program kemitraan HausJo dirancang fleksibel, sehingga dapat dijalankan dari berbagai lokasi. Model usaha ini juga sangat cocok bagi siapa pun yang ingin menambah penghasilan tanpa harus meninggalkan aktivitas utama.
Dengan modal ringan dan sistem operasional yang sederhana, agen bisa langsung memulai usaha jasa keuangan dari lingkungan sekitarnya.
Inovasi Mini ATM HausJo sejalan dengan program digitalisasi sistem pembayaran yang dicanangkan oleh Bank Indonesia dan pemerintah, mendorong inklusi keuangan yang menyentuh langsung ke lapisan usaha berskala kecil di seluruh Indonesia.