4 Hal Ini Perlu Diperhatikan Calon Orang Tua saat Memberi Nama Bayi

Parapuan.co - Ketika seorang bayi akan lahir ke dunia, ada banyak hal yang menjadi fokus perhatian calon orang tua, mulai dari mempersiapkan kebutuhan fisik seperti pakaian, popok, dan tempat tidur, hingga memikirkan proses persalinan yang aman agar semua berjalan lancar.

Tak hanya semua persiapan tersebut, ada satu hal yang sering kali membuat calon orang tua merasa bimbang, yakni saat memilih nama bayi.

Memberikan nama bayi bukanlah perkara sederhana seperti memilih barang atau menu makanan favorit. Nama bukan hanya sekadar identitas yang akan digunakan anakmu selama hidupnya, tapi juga cerminan nilai, harapan, budaya, bahkan doa dari orang tua.

Nama yang diberikan kepada seorang anak bisa membawa dampak psikologis, sosial, dan emosional. Sebuah nama bisa menjadi sumber kebanggaan atau justru beban.

Dalam banyak budaya, termasuk di Indonesia, nama juga menyimpan makna spiritual dan kultural yang sangat kuat. Oleh karena itu, proses pemberian nama anak sebaiknya dilakukan dengan penuh pertimbangan, diskusi yang matang, dan tentu saja, cinta tulus dari kedua orang tua.

Apabila kamu dan pasangan sedang mempersiapkan diri untuk menyambut kehadiran buah hati, berikut hal penting yang sebaiknya diperhatikan secara mendalam sebelum memberikan nama bayi.

1. Makna Nama Harus Positif

Hal paling penting untuk diperhatikan adalah makna dari nama yang akan diberikan. Sebuah nama sebaiknya memiliki arti yang positif, mengandung doa, atau menggambarkan sifat-sifat mulia yang ingin diwariskan kepada anakmu.

Nama seperti Rafa (berarti penyayang), Nayla (berarti pemenang), atau Aqila (berarti bijaksana) adalah contoh nama yang mengandung makna baik dan penuh harapan.

Mengapa makna itu penting? Sebab, makna sebuah nama bisa memengaruhi cara pandang anak terhadap dirinya sendiri.

Ketika anak tahu bahwa namanya berarti kuat atau bijaksana, itu bisa menumbuhkan rasa percaya diri dan kebanggaan dalam dirinya sejak dini.

2. Pilih Nama Bayi yang Mudah Diucapkan dan Ditulis

Salah satu kesalahan calon orang tua dalam memilih nama ialah terlalu rumit dalam pelafalan atau penulisan. Meski terdengar unik atau artistik, nama yang sulit diucapkan bisa membuat anak kesulitan saat pertama masuk sekolah atau memperkenalkan dirinya kepada orang lain.

Nama yang panjang atau tidak umum juga berisiko sering salah dieja, bahkan bisa menjadi sumber ejekan dari teman-temannya.

Cobalah ucapkan nama yang akan kamu berikan pada buah hati. Pertimbangkan secara berulang dan bayangkan bagaimana jika anakmu memperkenalkan diri dengan nama itu di depan kelas atau di tempat kerja nanti.

Jika terdengar janggal atau sulit diucapkan, ada baiknya kamu mempertimbangkan nama yang lebih sederhana.

3. Hindari Kombinasi Terlalu Panjang atau Tidak Harmonis

Beberapa orang tua ingin menggabungkan nama ayah, ibu, dan kakek-nenek dalam satu rangkaian nama anak. Meski maksudnya baik, yaitu menghormati keluarga, namun nama yang terlalu panjang bisa menyulitkan di dokumen resmi, formulir, hingga sistem digital dengan pembatasan jumlah karakter.

Selain panjang, perhatikan juga harmoni bunyi antara nama depan, tengah, dan belakang. Nama yang terlalu repetitif atau memiliki alur fonetik yang janggal bisa terdengar kurang enak saat disebutkan secara utuh.

Lakukan uji coba dengan menyebut nama lengkap calon bayi beberapa kali dengan nada normal dan cepat, lalu rasakan apakah bunyinya nyaman di telinga.

4. Diskusi dengan Pasangan

Si kecil adalah hasil cinta dan kerjasama antara kamu juga pasangan, jadi sangat penting untuk mendiskusikannya bersama. Jangan sampai satu pihak memaksakan kehendak, karena hal ini bisa memicu konflik emosional yang seharusnya bisa dihindari.

Buatlah daftar nama bayi yang kalian sukai masing-masing, lalu diskusikan secara terbuka mengenai alasan dan makna di balik nama-nama tersebut.

Bersikaplah fleksibel, terbuka terhadap kompromi, dan ingat bahwa tujuan utama dari pemberian nama adalah menciptakan identitas terbaik untuk buah hati.

(*)