Parapuan.co - Di era digital seperti sekarang, media sosial bukan hanya sarana berbagi momen atau menyalurkan ekspresi diri. Ini juga telah menjadi ruang publik yang membentuk opini, membangun relasi, bahkan menentukan arah diskusi sosial.
Sayangnya, di balik semua kemudahan dan kebebasan itu, terselip sisi gelap yang tidak bisa diabaikan. Salah satunya, komentar negatif yang kerap muncul di kolom unggahan, baik dari orang asing maupun sesama pengguna dikenal.
Fenomena komentar negatif di media sosial tidak bisa dianggap sepele, apalagi jika komentar tersebut bersifat personal, menghakimi, atau menyerang secara emosional. Tidak sedikit perempuan yang tanpa sadar ikut terjebak dalam kebiasaan meninggalkan komentar negatif, mungkin karena terbawa emosi, kurang informasi, atau sekadar mengikuti arus perbincangan.
Di sisi lain, perempuan juga sering menjadi target komentar buruk, mulai dari body shaming, kritik terhadap pilihan hidup, hingga sindiran yang merendahkan. Pada akhirnya, penting bagi setiap perempuan untuk membekali diri dengan kesadaran digital.
Agar interaksi di media sosial tetap menjadi ruang aman dan nyaman, baik bagi diri sendiri maupun orang lain, penting dipahami bagaimana caranya menghindari diri sebagai bagian dari penyebar komentar negatif.
Penting juga mengetahui cara menghadapi jika menjadi sasaran komentar negatif di media sosial, berikut tipsnya!
1. Latih Kesadaran Diri Sebelum Berkomentar
Sebelum kamu menulis sesuatu di kolom komentar, cobalah bertanya pada diri sendiri, misalnya: "Apakah komentar ini membangun atau malah menjatuhkan?"
Dengan melatih kesadaran diri secara terus-menerus, kamu akan terbiasa memfilter pikiran dan perasaan sebelum diubah menjadi kata-kata yang bersifat publik. Sadari bahwa setiap tulisanmu bisa berdampak, baik secara positif maupun negatif.
Baca Juga: 7 Tipe Netizen dan Etika yang Perlu Diperhatikan dalam Menggunakan Media Sosial
2. Perbanyak Konsumsi Konten Positif dan Edukatif
Apa yang kamu konsumsi di media sosial sangat memengaruhi pola pikir dan perilakumu. Jika kamu lebih sering melihat konten yang menginspirasi, edukatif, dan membangkitkan empati, maka peluang kamu untuk ikut terbawa dalam komentar negatif akan jauh lebih kecil.
Sebaliknya, jika kamu terus menerus menyerap konten penuh drama, gosip, atau konflik, kamu lebih rentan terbawa arus yang sama.
3. Media Sosial Bukan Ruang untuk Melampiaskan
Kamu mungkin menghadapi banyak tekanan dalam hidup, dari pekerjaan, keluarga, hingga masalah pribadi lainnya. Namun, media sosial bukan tempat yang tepat untuk melepaskan frustrasi dengan menyerang orang lain secara verbal.
Cari saluran yang sehat seperti journaling, berbicara dengan teman terpercaya, atau konsultasi profesional.
Cara Menghadapi Komentar Negatif di Media Sosial
Sementara jika kamu mendapatkan komentar negatif di media sosial, ada beberapa tindakan yang perlu diambil sebagaimana merangkum dari Forbes, yakni:
Baca Juga: Fantasi Incest di Media Sosial, Bahaya Laten untuk Anak dan Generasi Muda
1. Jangan Langsung Bereaksi
Saat membaca komentar buruk, wajar jika kamu merasa marah atau sakit hati. Namun, penting untuk tidak langsung membalas dengan emosi.
Ambil waktu sejenak untuk menenangkan diri, jangan biarkan komentar tersebut menguasai emosimu. Saat memiliki jarak emosional yang cukup, kamu bisa merespons secara lebih bijak, bahkan memilih untuk tidak merespons sama sekali.
2. Gunakan Fitur Blokir, Laporkan, atau Batasi Interaksi
Media sosial menyediakan berbagai fitur untuk menjaga kenyamanan pengguna. Jika kamu merasa terganggu oleh komentar dari akun tertentu, jangan ragu untuk memblokir, melaporkan, atau membatasi interaksinya.
Langkah ini bukan tindakan pengecut, melainkan bentuk perlindungan diri yang sah dan sehat. Kamu juga bisa melaporkan komentar buruk tersebut ke pihak berwajib untuk penanganan lebih lanjut.
3. Jangan Biarkan Komentar Buruk Mendefinisikan Dirimu
Ingatlah bahwa nilai dirimu tidak ditentukan oleh komentar dari orang asing yang tidak mengenalmu secara utuh
Jangan sampai kamu kehilangan percaya diri hanya karena satu atau dua komentar buruk yang tidak mencerminkan siapa kamu sebenarnya. Fokuslah pada kualitas dan potensi dirimu yang jauh lebih besar dari kata-kata menyakitkan itu.
Baca Juga: Fenomena Remaja Mudah Terpengaruh Konten Media Sosial, Kenapa?
(*)