Studi Ini Catat Gen Z Tak Gemar Membacakan Buku untuk Anak, Pahami Alasannya

Arintha Widya - Sabtu, 24 Mei 2025
Alasan Gen Z jadi generasi yang enggan membacakan buku untuk anak menurut studi.
Alasan Gen Z jadi generasi yang enggan membacakan buku untuk anak menurut studi. nathaphat

Baca Juga: Bangun Fondasi Literasi, Ini 7 Manfaat Membacakan Buku pada Anak Sejak Bayi

Jocelyn M Wood menambahkan, "Misalnya, kami tinggal di Brooklyn, dan membaca buku tentang tokoh dari negara lain atau daerah pedesaan membantu anak saya memahami cara hidup yang berbeda. Membaca juga memberikan kesempatan untuk belajar empati, memperhatikan gerakan bibir untuk mengenal kata baru, serta memperkuat hubungan emosional."

Cara Gen Z Bisa Membuat Membaca Lebih Mudah dan Menyenangkan

Menurut Wood, salah satu cara untuk menjadikan membaca bagian dari keseharian adalah dengan menjadikannya rutinitas harian. "Tak perlu lama—10 hingga 15 menit saja sudah sangat berarti," tuturnya.

Jessica Sliwerski menyarankan agar orang tua memilih buku yang ringan dan lucu, bukan yang terlalu berat secara akademik. "Sebagai orang tua, kita sering berpikir bahwa membaca harus selalu bersifat edukatif. Padahal, cerita ringan dan lucu bisa jauh lebih menyenangkan," ungkap Jessica.

"Di momen itulah, kamu sedang membangun cinta terhadap membaca, bukan hanya untuk anak, tapi juga untuk dirimu sendiri," katanya.

Jessica Sliwerski juga menyarankan agar orang tua tidak terlalu memikirkan pemilihan buku. "Pilih buku yang kamu dan anak sukai. Dan mungkin, coba baca bukan di malam hari ketika energimu sudah habis. Bagaimana kalau membaca sambil sarapan?"

Membaca tidak harus menjadi tugas. Jika dilakukan dengan penuh kesenangan dan tanpa beban, kegiatan ini bisa menjadi momen yang mempererat hubungan orang tua dan anak, sekaligus membuka jendela dunia bagi si kecil.

Nah, Kawan Puan bisa mulai secara perlahan menumbuhkan kecintaan terhadap buku pada dirimu dan si kecil. Tetap semangat, ya.

Baca Juga: Membacakan Buku yang Sama Berulang Bermanfaat bagi Anak, Ini Alasannya

(*)

Sumber: Parents
Penulis:
Editor: Arintha Widya