Parapuan.co - Kawan Puan, Disney terus melanjutkan tren mengadaptasi film animasi klasik mereka ke dalam format live action. Setelah merilis Snow White, kini ada film Lilo & Stitch yang siap tayang tanggal 23 Mei 2025. Tak pelak, film ini menjadi salah satu proyek terbaru Disney yang menarik perhatian.
Meskipun film animasi tahun 2002 ini tidak sepopuler The Lion King atau Beauty and the Beast, kisah tentang seorang anak perempuan Hawaii dan makhluk luar angkasa yang ia anggap sebagai hewan peliharaan telah menjadi favorit banyak orang karena pesannya tentang keluarga, kehilangan, dan keberagaman.
Lantas, apa yang bisa kita nantikan dari versi live action film Lilo & Stitch? Simak informasinya sebagaimana merangkum Deadline!
1. Kisah yang Tetap Setia pada Versi Asli
Live action kisah Lilo dan Stitch tetap setia pada fondasi cerita orisinal karya Chris Sanders. Stitch, makhluk eksperimental yang dirancang untuk menghancurkan, kabur ke Bumi dan bertemu Lilo, seorang anak perempuan penuh semangat yang sedang berjuang bersama kakaknya, Nani, setelah kehilangan orang tua mereka. Kisah tentang keluarga yang dibentuk bukan dari darah, tetapi dari pilihan dan kasih sayang, masih menjadi inti dari film ini.
2. Sentuhan Modern dan Isu yang Lebih Dalam
Naskah garapan Chris Kekaniokalani Bright dan Mike Van Waes dengan cermat menyesuaikan cerita agar relevan dengan zaman sekarang. Karakter Nani, misalnya, diberi latar belakang sebagai calon mahasiswa marine biology di UCSD yang harus mengorbankan impiannya demi merawat adiknya.
Ini menambah kedalaman emosional dan menggambarkan perjuangan perempuan muda dalam menghadapi realitas hidup. Isu keluarga, kemiskinan, dan tekanan sosial juga diperkuat dalam film ini, membuatnya terasa lebih membumi meskipun tetap berada dalam dunia fiksi yang penuh makhluk luar angkasa.
3. Nuansa Keluarga yang Hangat dan Emosional
Baca Juga: Angkat Isu Keharmonisan Keluarga, Ini Daftar Pemain Film Mungkin Kita Perlu Waktu
Dean Fleischer Camp, sutradara yang dikenal lewat Marcel the Shell with Shoes On, berhasil membawa kepekaan emosional yang khas ke dalam film ini. Ia menunjukkan bahwa di tengah kekacauan, keluarga dan cinta bisa tumbuh dengan kuat. Hubungan antara Lilo, Stitch, dan Nani terasa otentik, dan film ini berhasil menjadi representasi hangat dari dinamika keluarga yang jarang terlihat di media mainstream.
4. Perubahan yang Mungkin Mengundang Perdebatan
Meskipun film ini punya banyak hal positif, proses produksinya tidak bebas dari kritik. Salah satu kontroversi yang sempat mencuat adalah soal casting karakter Nani (Sydney Agudong) yang dinilai terlalu "whitewashed" dan tidak cukup merepresentasikan identitas Hawaii secara otentik.
Selain itu, sebagian penonton mungkin merasakan bahwa fokus film terlalu berat pada Nani, sehingga Lilo sebagai tokoh utama terasa sedikit tersisih.
5. Kekuatan dan Kelemahan dalam Eksekusi
Beberapa elemen komedi, terutama interaksi antara karakter alien seperti Pleakley dan Jumba, disebut tidak sekuat versi animasi. Bahkan Stitch sendiri, yang dalam versi animasi menjadi pusat kekacauan dan kelucuan, terasa lebih "jinak" dalam live action ini. CGI yang digunakan pun belum sepenuhnya bisa menangkap ekspresi dan energi karakter sebagaimana dalam versi animasinya.
Namun demikian, film ini tetap memiliki hati. Ia menyampaikan pesan tentang keluarga, pengorbanan, dan harapan dengan cara yang lembut dan menyentuh, meskipun tidak selalu menghadirkan tawa seperti versi aslinya.
Sebelum menonton film Lilo & Stitch, Kawan Puan bisa melihat dulu trailer-nya di bawah ini:
Baca Juga: Dibintangi Tissa Biani, Ini Sekilas Tentang Cergam Oki & Nirmala yang Dibuat Film Live Action
(*)