5 Pekerjaan Kelas Menengah Ini Terancam Punah di 2030 Akibat Adanya AI

Arintha Widya - Rabu, 21 Mei 2025
5 Pekerjaan Kelas Menengah Ini Terancam Punah karena AI
5 Pekerjaan Kelas Menengah Ini Terancam Punah karena AI Freepik

Baca Juga: 20+ Tools AI untuk Meningkatkan Peluang Mendapatkan Pekerjaan Remote

Peluang ke depan bagi pekerja di bidang ini adalah menjadi perancang pengalaman pelanggan, mengelola sistem AI, atau menangani kasus-kasus emosional yang masih memerlukan empati manusia, sesuatu yang belum bisa ditiru mesin.

5. Analis Keuangan: Prediksi Lebih Akurat Dibuat oleh Mesin

Analis keuangan pemula biasanya membangun karier dengan membaca data, mengamati tren pasar, dan menyusun laporan. Namun kini, AI bisa melakukan semua itu dalam hitungan detik, lebih cepat dan lebih akurat.

Laporan Bloomberg Intelligence menyebut bahwa bank-bank global bisa menghilangkan hingga 200.000 posisi analis sebelum 2030. Fungsi seperti deteksi penipuan, analisis risiko, dan identifikasi peluang pasar kini bisa ditangani sepenuhnya oleh AI.

Peran manusia akan bertahan di wilayah yang membutuhkan penilaian strategis, intuisi bisnis, dan komunikasi dengan klien. Analis keuangan masa depan harus bertransformasi menjadi penasihat ahli atau pengambil keputusan, bukan sekadar pemroses data.

Masa Depan Tidak Suram, Tapi Butuh Adaptasi

Kiamat bagi pekerjaan kelas menengah bukan berarti akhir dari segalanya. Ini adalah panggilan untuk beradaptasi dan memperluas keterampilan di luar rutinitas. Mereka yang bersedia belajar teknologi, mengembangkan soft skills, dan mengambil peran strategis justru akan lebih dibutuhkan.

AI memang akan menggantikan banyak hal, tapi bukan semua. Sentuhan manusia, intuisi, dan kemampuan menjalin relasi tetap menjadi kekuatan yang belum tergantikan. Masa depan adalah milik mereka yang berani berubah.

Semangat terus Kawan Puan. Kamu bisa beradaptasi di era AI seperti sekarang!

Baca Juga: Resign setelah Lebaran, Manfaatkan ChatGPT untuk Berburu Pekerjaan dengan Prompt Ini

(*)

Sumber: New Trader U
Penulis:
Editor: Arintha Widya