2. Mengantuk berlebihan, sulit dibangunkan, atau tertidur terus-menerus di luar kebiasaan.
3. Kebingungan, sulit berbicara, atau tampak linglung.
4. Perubahan perilaku drastis, misalnya menjadi sangat rewel, tak responsif, atau justru sangat tenang.
5. Kehilangan keseimbangan atau koordinasi, misalnya berjalan sempoyongan, jatuh saat berdiri.
6. Gangguan penglihatan, seperti melihat ganda atau tidak bisa fokus.
7. Keluar cairan bening atau berdarah dari hidung, mulut, atau telinga.
8. Pupil mata tidak sama besar, atau tidak bereaksi normal terhadap cahaya.
Kapan Harus Segera Membawa Anak ke Dokter atau IGD?
Segera bawa anak ke dokter jika ia:
- Muntah lebih dari satu kali setelah jatuh.
- Terlihat sangat mengantuk di siang hari atau sulit dibangunkan di malam hari.
- Tiba-tiba tidak responsif atau tampak bingung.
- Mengeluh pusing berlebihan (pada anak yang sudah bisa berbicara).
- Mengalami kejang.
- Menjadi sangat lemas, atau anggota tubuhnya terasa tidak kuat (misalnya tangan atau kaki sulit digerakkan).
- Mengalami nyeri kepala yang makin hebat dari waktu ke waktu.
Baca Juga: Dialami Keponakan Ayu Ting Ting, Kapan Muntah dan Diare pada Bayi Perlu Diwaspadai?
Jika anak masih bayi atau balita, sebaiknya dibawa ke dokter lebih cepat, karena gejala bisa sulit dinilai hanya dari pengamatan di rumah.
Pemantauan di Rumah Jika Gejala Ringan
Apabila dokter sudah memastikan tidak ada tanda cedera serius, anak tetap perlu dipantau secara berkala selama 24–48 jam.
Berikut panduannya:
- Biarkan anak beristirahat penuh, hindari layar gawai dan aktivitas berat.
- Bangunkan anak setiap 3–4 jam di malam hari, terutama pada malam pertama, untuk memastikan responsnya normal.
- Berikan makanan dan minuman ringan terlebih dahulu, lalu amati apakah ia muntah lagi.
- Jika gejala memburuk atau muncul gejala baru, segera kembali ke dokter.
(*)