Hindari Komentar Meremehkan Ini ke Orang Tua Baru, Ikuti Saran Ahli

Arintha Widya - Kamis, 15 Mei 2025
Mengapa harus menghindari komentar menyepelekan saat bertemu calon ibu atau ibu baru?
Mengapa harus menghindari komentar menyepelekan saat bertemu calon ibu atau ibu baru? Antonio_Diaz

Baca Juga: Cara Mendukung Perempuan Korban Kekerasan agar Berani Speak Up

Jika ingin berbagi pengalaman, sebaiknya ucapkan dengan nada terbuka, seperti, "Ini yang dulu membantuku, tapi aku tahu pengalaman setiap orang berbeda, jadi kamu yang tahu apa yang terbaik untuk dirimu."

3. Jangan proyeksikan pengalaman pribadi

Tidak semua fase menjadi orang tua terasa sulit bagi setiap orang. "Ada masa ketika anakku baru dua minggu dan aku kelelahan, lalu seseorang bilang, 'Tunggu sampai dia bisa jalan, kamu nggak akan bisa istirahat sama sekali'. Waktu itu rasanya aku tak sanggup membayangkan hidup yang lebih berat dari sekarang," kenang Dr. Guarnotta.

Tapi ia menyadari bahwa fase berjalan ternyata tidak seberat yang ia kira. "Setiap orang berbeda. Bagian sulit itu berbeda bagi tiap orang," ungkapnya lagi.

4. Bantu putuskan siklus negatif

Baik komentar pesimistis maupun semangat palsu seperti, "Nikmati saja setiap detiknya" bisa membuat orang merasa bersalah atas emosi mereka sendiri. "Bagi mereka yang sudah berjuang, kedua hal ini sama-sama membuat mereka diam dan tidak mencari bantuan. Ini bisa memperburuk kecemasan atau depresi," jelas Dr. Guarnotta.

Kita Butuh Lebih Banyak Empati

Kita tidak bisa mengontrol komentar orang lain, tapi kita bisa mengatur bagaimana kita bereaksi. "Ingatlah bahwa komentar seperti itu sering kali tidak bermaksud menyakiti. Tapi sangat wajar untuk menegaskan batasan jika komentar tersebut tidak membuatmu nyaman," ujar Dr. Guarnotta.

"Tiap orang bisa memilih apakah ingin mengabaikannya, atau menyampaikan secara langsung bahwa komentar itu tidak membantu. Keduanya sah-sah saja," tuturnya lagi.

Menjadi orang tua adalah perjalanan yang penuh warna. Yang kita butuhkan bukanlah ramalan akan hal-hal buruk yang mungkin terjadi, melainkan ruang aman untuk berkata jujur bahwa, ya, ini sulit, dan itu tidak apa-apa.

Baca Juga: Mengapa Ibu Baru Sering Alami Insomnia Pascapersalinan? Ini Alasannya

(*)

Sumber: Parents
Penulis:
Editor: Arintha Widya