Parapuan.co - Kawan Puan, baru-baru ini media sosial diramaikan dengan dugaan kasus penipuan yang melibatkan mantan personel CJR, Aldy Maldini. Kasus bergulir setelah seorang penggemar curhat di media sosial, mengatakan dirinya tertipu secara finansial oleh sang artis.
Kronologinya, penggemar tersebut membalas story Instagram Aldy yang mengajak makan malam fans dengan syarat mengirimkan DM. Penggemar itu pun mengirimkan DM dan mendaftar biaya "makan malam" dengan Aldy Maldini sebesar Rp500.000. Namun, setelah membayar pada November 2024 lalu hingga sekarang, ia tak kunjung bisa makan malam dengan Aldy.
Setelah viral hingga rekan Aldy, Teuku Risky ikut merespons kasus ini, Aldy akhirnya buka suara. Melansir Kompas.com, Aldy mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Ia juga menyebut bahwa alasannya "menipu" penggemar ialah karena kesulitan keuangan, sehingga terpaksa gali lubang tutup lubang seperti sekarang.
"Mismanaged finansial saya sejak lama yang berujung gali lubang tutup lubang yang semakin besar. Dan juga lifestyle yang saya paksakan untuk pelarian, malah membuat finansial saya juga semakin parah," ungkap Aldy di Instagram @aldymaldini. "Saya meminta maaf kepada semua pihak yang telah saya kecewakan atas kegaduhan yang terjadi beberapa hari ini. Saya sadar betul apa yang saya lakukan sangat tidak bisa dibenarkan dan meninggalkan kesan yang sangat tidak baik."
Kawan Puan, dari kasus Aldy Maldini kita bisa belajar bahwa kesalahan dalam mengelola keuangan bisa berdampak besar pada kondisi finansial kita hingga dapat merugikan orang lain. Namun, kesalahan dalam mengatur keuangan tetap bisa kita perbaiki jika ada kemauan.
Sebagaimana merangkum NBC.ca, berikut ini beberapa langkah memperbaiki kesalahan pengaturan keuangan!
1. Identifikasi Akar Masalah Keuangan
Memiliki utang bukan berarti kamu pasti bermasalah secara finansial. Namun, jika kamu sering:
- Menggunakan satu kartu kredit untuk membayar kartu kredit lainnya,
- Menunggak atau hanya membayar minimum tagihan,
- Mengalami stres karena keuangan,
- Atau mengalokasikan lebih dari 40% pendapatan kotor untuk utang,
Semua itu tanda bahwa kamu perlu melakukan perbaikan serius dalam pengelolaan keuangan.
Baca Juga: Edukasi Finansial ke Anak Perempuan dan Laki-Laki Berbeda, Ini Saran Perencana Keuangan
2. Susun Anggaran Pribadi
Langkah awal untuk mengendalikan keuangan adalah membuat anggaran bulanan. Catat semua sumber penghasilan dan semua pengeluaran, termasuk kebutuhan tak rutin seperti hadiah, liburan, dan perpanjangan SIM. Gunakan alat bantu seperti aplikasi keuangan, spreadsheet, atau sekadar catatan di buku tulis.
3. Kelola dan Susun Ulang Utang
Catat semua utang beserta bunga masing-masing. Fokuslah melunasi utang dengan bunga tertinggi lebih dahulu. Jika terlalu membebani, pertimbangkan konsolidasi utang ke pinjaman berbunga lebih rendah. Namun, pastikan penghematan bunga digunakan untuk membayar utang, bukan untuk konsumsi tambahan.
4. Kurangi Pengeluaran
Teliti semua pengeluaran dan cari peluang untuk menghemat. Mulai dari memotong langganan yang tidak terpakai, membawa bekal ke kantor, hingga membatasi makan di luar. Setiap penghematan kecil akan berdampak besar dalam jangka panjang.
5. Bayar dengan Uang Tunai
Gunakan sistem amplop: pisahkan uang tunai untuk kebutuhan seperti makan, hiburan, dan pakaian. Ini akan mencegah pengeluaran impulsif dan membantu Anda lebih disiplin dalam mengikuti anggaran.
6. Berhenti Menambah Utang
Baca Juga: Pentingnya Literasi Keuangan Generasi Muda untuk Capai Financial Freedom
Hindari godaan berbelanja impulsif dengan meninggalkan kartu kredit di rumah. Fokuslah untuk hidup sesuai kemampuan. Jika tidak sanggup membayar penuh tagihan kartu kredit setiap bulan, sebaiknya tidak menggunakannya.
7. Gunakan Barang Bekas atau Alternatif
Tidak semua barang harus dibeli baru. Pertimbangkan hal-hal berikut sebelum kamu mengeluarkan uang:
- Membeli barang bekas di toko barang loak atau marketplace,
- Meminjam barang yang jarang dipakai,
- Membuat sendiri (DIY),
- Mengikuti kegiatan gratis seperti festival atau pertunjukan seni.
8. Konsultasi dengan Ahli Keuangan
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan penasihat keuangan. Mereka bisa membantu mengevaluasi paket perbankan, bunga kartu kredit, hingga asuransi yang kamu miliki. Nasihat profesional dapat membuka solusi yang tidak kamu pikirkan sebelumnya.
9. Tambahkan Sumber Penghasilan
Selain berhemat, kamu juga bisa meningkatkan pendapatan. Misalnya dengan cara:
- Mengerjakan lembur,
- Menjual barang tak terpakai,
- Menawarkan jasa sesuai keahlian,
- Menyewakan kamar kosong atau mencari pekerjaan sampingan.
Waspadai iklan yang menjanjikan kekayaan instan—banyak yang merupakan penipuan.
10. Bersikap Realistis dan Jaga Semangat
Baca Juga: 5 Kebiasaan Keuangan yang Bisa Menyelamatkan Rumah Tangga dari Krisis
Perbaikan keuangan butuh waktu. Jangan berharap semua utang lunas dalam sebulan jika kamu menumpuknya selama bertahun-tahun. Sisakan sedikit anggaran untuk menikmati hidup agar tidak merasa terlalu terbatas. Pendekatan ini akan membantumu tetap termotivasi.
11. Bangun Dana Darurat dan Perbaiki Skor Kredit
Dana darurat idealnya setara 3–6 bulan pengeluaran. Gunakan hanya saat keadaan mendesak. Hindari mengambil dari tabungan pensiun karena akan dikenai pajak dan mengurangi potensi masa depan.
Untuk memperbaiki skor kredit:
- Bayar tagihan tepat waktu,
- Hindari penggunaan kredit melebihi batas,
- Jangan terlalu sering mengajukan pinjaman.
Tidak ada yang mudah, tapi tak ada yang tidak mungkin. Dengan tips di atas, semoga kamu bisa memperbaiki kesalahan dalam pengelolaan keuangan selama ini.
(*)