Meskipun menggosok siku dan lutut yang kasar dengan scrub atau loofah mungkin terasa memuaskan, nyatanya hal ini sebenarnya dapat lebih merugikan daripada menguntungkan. Eksfoliasi berlebihan menyebabkan robekan mikro, iritasi, dan peradangan, semua ini dapat memicu lebih banyak pigmentasi di area yang sudah sensitif ini.
Sebagai gantinya, pilih eksfolian kimia dengan asam alfa hidroksi (AHA) seperti asam laktat dan asam glikolat, atau asam beta hidroksi (BHA), seperti asam salisilat. Bahan aktif ini bekerja dengan lembut melarutkan sel kulit mati dan mempromosikan tekstur yang merata seiring waktu. Gunakan dua hingga tiga kali seminggu, dan selalu lanjutkan dengan pelembap dan tabir surya.
2. Rutin Melembapkan
Kulit yang kering dan kusam dapat membuat perubahan warna tampak lebih mencolok. Tanpa hidrasi yang tepat, penghalang kulit menjadi terganggu, sehingga dapat membuatnya lebih rentan terhadap iritasi dari bahan aktif dan agresor lingkungan.
Gunakan pelembap kaya yang mengandung ceramide, shea butter, atau urea untuk membantu melembutkan area kasar dan meningkatkan fungsi penghalang kulit. Mengaplikasikan losion tubuh pada kulit yang masih lembap, saat setelah mandi dapat membantu mengunci hidrasi lebih efektif.
Untuk kulit yang sangat kering atau menebal, pertimbangkan teknik body slugging, yaitu trik perawatan kulit ala Korea dengan mengaplikasikan bahan oklusif seperti petroleum jelly atau balm tebal di atas pelembap kamu untuk mengunci kelembapan semalaman.
3. Gunakan Bahan Pencerah Aktif
Setelah kulit kamu dieksfoliasi dan dilembapkan dengan baik, saatnya menggunakan produk pencerah untuk mengurangi tampilan pigmentasi berlebih. Cari bahan seperti niacinamide, vitamin C, asam azelaic, dan ekstrak akar licorice, yang dikenal karena sifat pencerah dan anti-inflamasinya.
Baca Juga: 5 Langkah Tepat Mengatasi Masalah Kulit Sensitif pada Perempuan
Kamu juga dapat menggunakan produk wajah pada tubuh, sehingga tidak perlu membuang serum yang tidak cocok untuk wajahmu. Jika Kawan Puan sudah menggunakan losion tubuh pencerah, kamu dapat melapisi serum di bawahnya untuk meningkatkan hasil.
Mulailah secara perlahan, terutama jika kamu baru menggunakan bahan aktif, lalu tingkatkan hingga penggunaan harian jika kulitmu mentolerirnya dengan baik. Untuk area seperti siku dan lutut, mengaplikasikan produk pencerah sekali sehari di malam hari seringkali sudah cukup.
4. Jangan Lupakan Sunscreen
Tabir surya tidak hanya untuk wajah, tetapi penting untuk lutut dan siku kamu. Paparan sinar matahari bisa memperparah pigmentasi. Oleskan sunscreen SPF minimal 30 ke siku dan lutut jika akan terpapar sinar matahari, terutama setelah penggunaan bahan aktif.
5. Konsultasi Profesional Jika Tidak Ada Hasil
Jika sudah mencoba berbagai cara dan hasilnya minim, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit. Mereka bisa meresepkan krim khusus yang mengandung tretinoin, hidrokuinon, atau kombinasi bahan pencerah dengan anti-inflamasi. Dalam beberapa kasus, suplemen atau obat oral juga bisa diberikan jika masalah pigmentasi berkaitan dengan kondisi internal.
6. Pertimbangkan Perawatan Klinik
Untuk hasil yang lebih cepat, kamu bisa mencoba perawatan seperti laser, peeling kimia, atau terapi cahaya IPL. Namun, konsultasi dengan dermatologis sangat penting sebelum memulai prosedur ini, terutama jika kamu memiliki kulit sensitif atau berwarna gelap.
Mengatasi siku dan lutut yang gelap bukan hanya soal penampilan. Ini tentang kenyamanan, kepercayaan diri, dan merawat tubuh yang setiap hari menopang aktivitas. Dengan pendekatan yang lembut dan konsisten, kamu tidak hanya akan melihat perubahan pada kulit, tapi juga merasa lebih baik dari dalam.
Ingat, kulit yang sehat adalah hasil dari perawatan yang penuh perhatian, bukan sekadar upaya instan. Jadi, sayangi kulitmu, dan biarkan setiap inci tubuhmu bersinar dengan bangga!
Baca Juga: Seberapa Efektif Acne Patch untuk Perempuan dengan Kulit Berjerawat?
(*)
Celine Night