Perayaan Waisak Identik dengan Menerbangkan Lampion, Ini Maknanya

Saras Bening Sumunar - Minggu, 11 Mei 2025
Menerbangkan lampion saat Waisak.
Menerbangkan lampion saat Waisak. pat138241

1. Menuliskan doa di kertas yang sudah disediakan oleh panitia.

2. Mengikuti prosesi doa bersama.

3. Penerbangan lampion secara bersamaan.

Sebagai informasi, penerbangan lampion yang dilakukan di Candi Borobudur ini dilakukan secara beregu. Artinya, satu lampion untuk beberapa orang.

Untuk Kawan Puan ketahui, lampion yang digunakan terbuat dari tisu. Oleh karena itu, lampion tersebut akan hancur menjadi abu setelah terbakar habis.

Kawan Puan, kegiatan pelepasan lampion ini menjadi puncak acara dari rangkaian Tri Suci Waisak. Ini adalah peristiwa suci yang terjadi pada Buddha Gautama, yakni kelahiran, pencerahan sempurna, dan kemangkatan.

Acara Berpusat di Candi Borobudur

Seperti beberapa tahun sebelumnya, perayaan Waisak dipusatkan di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Hal ini lantaran Candi Borobudur memang dianggap sebagai tempat yang sakral bagi seluruh umat Buddha.

Tahun 1937, Hari Raya Waisak mulai dilaksanakan di Candi Borobudur dan hanya diikuti oleh umat Buddha di sekitar candi. Baru di tahun 1953, Hari Raya Waisak dirayakan secara nasional di Candi Borobudur.

Saat itu, perayaan Waisak nasional pertama di Candi Borobudur ini dihadiri oleh duta-duta besar Asia Tenggara. Sejak saat itulah, setiap tahunnya perayaan Hari Raya Waisak di Indonesia terus diselenggarakan di Candi Borobudur.

Baca Juga: Perayaan Waisak, Berikut 3 Makanan Khas Magelang yang Wajib Kamu Coba

(*)

Sumber: bobo
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri